INDOPOS.CO.ID – Ukraina mengklaim pasukan Rusia menembaki tiga perahu kecil yang membawa warga lanjut usia (lansia) ke tempat aman setelah banjir melanda di Ukraina selatan. Akibatnya, tiga orang tewas dan 10 orang lainnya mengalami luka-luka.
Daerah tersebut tergenang air akibat banjir di sepanjang Sungai Dnipro setelah Bendungan Nova Kakhovka diledakkan. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas hancurnya Bendungan Kakhovka itu. Pihak Kyiv dan Moskow saling menuduh menghancurkan bendungan itu.
Oleksander Prokudin, Gubernur wilayah Kherson yang ditunjuk Ukraina, mengatakan pasukan Rusia sengaja berusaha mengganggu upaya penyelamatan warga yang dilakukan oleh Ukraina.
“Hari ini, teroris menembaki tiga perahu yang digunakan untuk menyelamatkan 21 orang dari tepi timur yang tergenang banjir. Hampir semuanya adalah lansia dan orang-orang dengan mobilitas terbatas. Tentara Rusia menembaki mereka,” kata Prokudin seperti dilansir Sky News, Senin (12/6/2023).
Prokudin mengatakan dua petugas penegak hukum juga termasuk di antara para korban. Para korban banjir itu dievakuasi dari wilayah Kherson yang dikuasai Rusia ke bagian yang dikuasai Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengutuk insiden tersebut dan meminta Rusia bertanggung jawab atas jebolnya bendungan tersebut.
Pasukan Rusia, katanya, sekarang menembaki penduduk yang mencari evakuasi dari daerah yang terendam.
“Mereka dengan sengaja melemparkan orang ke kota dan desa yang dilanda banjir dan kemudian menggunakan kapal perang untuk mengevakuasi mereka,” kata Presiden Zelenskyy.
“Bahkan hewan masih memiliki moral daripada negara Rusia,” tambahnya.
Orang-orang berlayar di atas perahu dengan anjing di daerah pemukiman yang banjir setelah runtuhnya bendungan Nova Kakhovka selama konflik Rusia-Ukraina, di kota Hola Prystan di wilayah Kherson, Ukraina yang dikuasai Rusia, 8 Juni 2023.
Dalam gambar yang diposting di saluran Telegram Angkatan Bersenjata Ukraina menunjukkan paramedis membawa pengungsi keluar dari perahu kecil dan bergegas melewati air setinggi lutut untuk membawa mereka ke tempat aman.
Penembakan itu terjadi ketika pasukan Ukraina mengklaim telah merebut kembali tiga desa dari pasukan Rusia di tenggara negara itu.
Desa-desa tersebut adalah daerah pertama yang dibebaskan sejak Ukraina meluncurkan serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu awal pekan ini.
Sebuah video yang tidak diverifikasi menunjukkan tentara mengibarkan bendera Ukraina di sebuah gedung yang dibom di Desa Blahodatne di wilayah Donetsk.
Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan pasukan Kyiv juga telah merebut kembali Makarivka, desa berikutnya.
Unit pertahanan teritorial Ukraina juga memposting rekaman yang tidak diverifikasi di Telegram tentang tentaranya yang mengibarkan bendera mereka di Neskuchne, desa yang paling dekat dengan posisi Ukraina di daerah tersebut.
Secara terpisah, Rusia dan Ukraina mengumumkan kembalinya hampir 100 tentara dari masing-masing pihak.
Kementerian Pertahanan Rusia, mengatakan 94 orang Rusia yang ditawan Ukraina telah dibebaskan setelah negosiasi dan akan dibawa ke institusi medis untuk diperiksa.
Andriy Yermak, Kepala Administrasi Kepresidenan Ukraina, mengatakan 95 tentara Ukraina telah dikembalikan, termasuk beberapa yang terluka. Mereka termasuk anggota garda nasional dan penjaga perbatasan. (dam)