Pemkot Jakbar Diminta Perhatikan Nasib Pendidikan Anak Korban Pencabulan

cabul

Ilustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan. Foto: Capture Instagram

INDOPOS.CO.ID – Kasus pencabulan terhadap anak berinisial SY (14) penyandang disabilitas di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat telah diungkap polisi. Namun, trauma psikologi korban sulit dihilangkan.

Ketua Tim Kuasa Hukum SY, C Suhadi meminta Pemerintah Kota Jakarta Barat menyediakan tempat tinggal lebih layak terhadap kliennya tersebut. Sebab, kondisi tempat tinggalnya dianggap kurang layak.

“Masalah tempat tinggal lokasi kayaknya enggak sehat, kalau (kliennya) ini ada di lingkungan itu,” kata Suhadi di Jakarta, Rabu (25/5/2022).

Jika pindah rumah, dikhawatirkan masalah baru bakal muncul, karena ibu korban bernama Iin (45), membuka warung makan di sekitar rumah kostnya tersebut.

“Kita carikan tempat, tapi ibu itu belum mau karena kan dia usaha di situ. Kalau pindah, dia bingung usahanya,” tutur Suhadi.

Maka itu, pihaknya menginginkan Pemkot Jakarta Barat membantu mencarikan jalan terbaik keluarga tersebut. Mengingat korban tinggal bersama orang tua tunggal.

Selain tempat tinggal layak dan ramah bagi kalangan anak dan remaja, ia juga meminta Pemkot Jakarta Barat dapat memperhatikan urusan pendidikan korban.

“Kita sedang berkoordinasi dengan dinsos atau mungkin Walkot Jakbar, bagaimana apresiasi langkah ini tujuannya memberikan bantuan mencarikan sekolah yang pas untuk lingkungan anak ini,” imbuhnya.

Polisi telah menetapkan satu pria inisial D alias Boby (50) sebagai tersangka. Kejadian itu terjadi pada, Sabtu (14/5/2022) tepatnya pukul 15.00 WIB. Bertempat di kasawan Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat. (dan)

Exit mobile version