INDOPOS.CO.ID – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Utara bersama Unit Pelayanan Teknis Pusat Produksi, Inspeksi, dan Sertifikasi Hasil Perikanan (UPT PPISHP) serta jajaran Kelurahan Sunter Jaya, telah melakukan pengecekan kualitas air di sisi barat Danau Sunter Selatan kemarin.
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Utara, Unang Rustanto mengatakan bahwa pengecekan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari video warga yang viral mengenai banyaknya ikan mati di lokasi tersebut pada Rabu (7/6) yang lalu. Pengecekan dilakukan dengan mengambil sampel air dari beberapa bagian danau.
“Hasil sementara uji fisik kualitas air tergolong baik. Namun untuk kandungan kimia akan dicek lebih lanjut di Lab UPT PPISHP,” katanya, Jumat (9/6/2023).
Menurutnya, Perubahan cuaca ekstrem dan limbah merupakan beberapa faktor yang dapat menyebabkan ikan mati. Namun, kemungkinan terdampak oleh perubahan cuaca ekstrem di danau tersebut sangat rendah.
“Untuk pastinya, kita tunggu hasil laboratorium, semoga beberapa hari tuntas. Tapi kalau dipicu limbah pabrik, kami akan gandeng LH menindaklanjuti,” tandasnya.
Di Danau Sunter Selatan, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, telah terjadi fenomena matinya ratusan ikan secara mendadak yang telah menjadi viral di media sosial Instagram @kabarredaksi.
Berdasarkan pantauan di lokasi, ikan-ikan mati tersebut terdapat di setiap sisi Danau Sunter Selatan. Mayoritas ikan yang mati adalah jenis mujair dan terlihat mengapung di berbagai bagian danau.
Seorang warga bernama Sayuti (39), yang sedang memancing, mengungkapkan bahwa kejadian ini terjadi sejak Rabu, 29 Juni 2023. Banyak warga yang sedang memancing merasa bingung melihat banyaknya ikan yang naik ke permukaan dan mati.
“Pada kejadian kemarin, saya mendapat kabar dari seorang teman bahwa ikan-ikan ini sedang mengalami keadaan mabuk. Ada banyak orang yang sedang memancing di sini, tetapi jumlah ikan yang mati tidak terlalu banyak. Yang lebih banyak adalah ikan-ikan yang terlihat mabuk. Ada sekitar ratusan ikan yang mengapung di permukaan,” kata Bayu saat berada di lokasi pada Kamis (8/6/2023). (fer)