INDOPOS.CO.ID – Kepala Badan Pembinaan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono, mengungkapkan bahwa BP BUMD saat ini sedang melakukan proyeksi terkait kesehatan keuangan sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Daerah.
“Secara keseluruhan, berdasarkan data kinerja keuangan dan operasional BUMD yang telah diaudit, terjadi penurunan kesehatan BUMD dari 69 persen pada tahun 2021 menjadi 62 persen pada tahun 2022,” ungkapnya kepada INDOPOS.CO.ID pada Minggu (10/9/2023).
Ia juga menyampaikan bahwa proyeksi untuk tahun 2023 menunjukkan adanya peningkatan menjadi 84 persen, dengan 11 BUMD yang diperkirakan dalam kondisi sehat, dibandingkan dengan 8 BUMD pada tahun 2022 dalam konteks pengembangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
“BP BUMD secara rutin melakukan pemantauan dan evaluasi setiap tiga bulan, termasuk melakukan peninjauan lapangan terhadap pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), serta pelaksanaan Tugas-tugas dan Pembiayaan Paket Masa Depan (PMD),” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa proyeksi untuk tahun 2023 memperlihatkan kenaikan sebesar 538 miliar, dengan pertumbuhan sekitar 33,8 persen dibandingkan dengan tahun 2022.
“Selain memberikan kontribusi finansial, BUMD juga berperan penting dalam menjaga stabilitas tingkat inflasi di Jakarta dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan 27.800 lapangan kerja,” katanya.
“Dalam hal dividen yang disetor, terdapat peningkatan dari 398 miliar pada tahun 2021 menjadi 402 miliar pada tahun 2022,” imbuhnya.
Nasruddin menambahkan bahwa BUMD terus berperan aktif dalam mendukung masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, dan selama 5 tahun terakhir, BUMD juga meningkatkan alokasi dana Corporate Social Responsibility (CSR).
“Semua ini mencerminkan kontribusi positif BUMD bagi pemerintah daerah dan penduduk Jakarta secara keseluruhan,” tutupnya. (fer)