INDOPOS.CO.ID – Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Administrasi Jakarta Selatan (BPN Jaksel) terus berupaya, meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat untuk mewujudukan lembaganya berpredikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) pada 2024.
Kepala BPN Jaksel Tentrem Prihatin menyatakan, pembenahan yang dilakukannya mulai fasilitas, penyediaan lahan parkir, termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan kerjanya.
“Kami akan memberikan SDM yang memadai. Artinya petugas-petugas kami akan ramah, mampu berinteraksi dengan masyarakat semua. Sehingga pelayanan kami bisa diakomodir dan diterima masyarakat,” kata Tentrem Prihatin di Jakarta, Kamis (28/12/2023).
Seluruh pegawainya hari ini mengikuti kegiatan internalisasi pembangunan zona integritas. Dengan bimbingan Analis Kebijakan Ahli Pertama pada Kementerian PAN/RB Arina Alammaya Pribadi.
Selain itu, turut hadir Kepala Bagian Program dan Hukum Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Ni Made Susilawati.
“Tentunya ke depan kami ingin pada 2024 Kantor Pertanahan Jakarta Selatan meraih WBK. Terlepas dari itu pun tetap kami tetap akan meningkatkan pelayanan pertanahan kepada masyarakat,” ucap Tentrem.
Pihaknya menyediakan hotline pengaduan untuk masyarakat menyampaikan pengaduan pelayanan pertanahan. Namun, diketahui Kementerian ATR/BPN telah mengeluarkan hotline pengaduan
0811-1068-0000.
“Ketika teman-teman (pegawai BPN Jaksel, red) melakukan pengukuran itu dipakaikan rompi, yang itu ada telepon pengaduan. Sehingga kalau terjadi pungutan terhadap masyarakat tentu bisa mengadu ke telepon tersebut,” jelasnya.
Analis Kebijakan Ahli Pertama pada Kementerian PAN/RB Arina Alammaya Pribadi memastikan, pemerintan selalu mendorong unit atau satuan kerja yang dalam upaya membangun zona integritas. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja.
“Jadi akan kami lihat bagaimana kualitas pelayanan di masyarakat, seperti apa penanganan keluhan-keluhan yang masuk. Ada keluhan tidak tertangani atau keluhan yang berulang. Semoga ke depannya bisa teratasi,” imbuh Arina. (dan)