INDOPOS.CO.ID – Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Iman Satria mengatakan DPRD DKI Jakarta mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) untuk merinci masalah yang dihadapi siswa yang tidak masuk dalam Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.
Tindakan ini dianggap penting agar Disdik DKI Jakarta dapat memahami secara langsung setiap kendala yang dihadapi para siswa.
“Mudah-mudahan, Disdik bisa lebih meresapi situasinya, sehingga dapat mengidentifikasi secara nyata permasalahan yang ada di lapisan bawah yang menjadi penyebab pencabutan ratusan KJP,” katanya dalam keterangan resminya, Sabtu (6/1/2023).
Iman juga mendorong Disdik DKI Jakarta untuk intensif dalam memberikan pemahaman kepada orangtua dan siswa, agar dapat menghindari sanksi pencabutan bantuan.
Dengan demikian, Iman berharap jumlah siswa yang dihapus dari daftar penerima KJP Plus karena melanggar aturan dapat terus diminimalkan.
“Kita bersama-sama harus memastikan pendidikan anak bangsa diawasi dan diberikan panduan sehingga penerima manfaat seperti KJP Plus dapat memberikan kontribusi yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghapus 492 nama siswa dari daftar penerima bantuan sosial KJP Plus yang akan disalurkan pada tahun 2024. Langkah ini diambil karena ada siswa penerima bantuan yang terbukti melanggar aturan terkait kepesertaan KJP Plus.
“Ada beberapa peserta didik penerima KJP Plus yang tercatat melanggar Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2021 tentang Bantuan Sosial Biaya Pendidikan,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo, Kamis (4/1/2023).
Di samping itu, terdapat siswa penerima bantuan sosial KJP Plus yang sudah menyelesaikan pendidikan dan pindah sekolah ke luar DKI Jakarta. Hal ini bertentangan dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 110 Tahun 2021 yang menetapkan syarat dan ketentuan bagi penerima KJP Plus.
“Pembatalan juga dilakukan terhadap peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan atau sudah bekerja,” kata dia. (fer)