INDOPOS.CO.ID – Camat Pademangan, Jakarta Utara, Didit Mulyadi, menyampaikan bahwa permasalahan antara anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dengan Lurah Ancol, Saud Maruli Manik, sudah diselesaikan melalui musyawarah.
“Saya menyatakan bahwa Lurah Ancol sudah meminta maaf kepada petugas PPSU,” ungkapnya kepada indopos.co.id, Rabu (21/2/2024).
Menurutnya, insiden tersebut sebenarnya hanya merupakan kesalahpahaman. Ketika ada pembagian tiket untuk sembako murah dari Pemprov DKI Jakarta, seorang anggota PPSU menyatakan bahwa mereka tidak memiliki uang.
“Lurah merespons secara santai, menyatakan bahwa tidak mungkin mereka tidak punya uang sebanyak itu dan menyarankan agar tidak menjadi miskin hanya dengan jumlah tersebut,” jelas Didit.
Didit juga menepis tuduhan bahwa Lurah Ancol melakukan penghinaan terhadap bawahannya.
“Pernyataan itu sebenarnya dalam rangka pembinaan dan telah disalahartikan,” tegasnya.
Didit menjelaskan bahwa pada saat itu, Lurah Ancol hanya memberi saran kepada anggota PPSU untuk lebih baik menabung uang untuk keluarga daripada membeli rokok.
“Saat apel, ada anggota PPSU yang merokok, dan Lurah Ancol memberikan nasihat bahwa lebih baik tidak merokok lagi sebagai bentuk pembinaan,” tambahnya.
Didit menegaskan bahwa tidak ada kata-kata kasar dalam pembinaan tersebut, dan Lurah Ancol hanya menyampaikan saran agar uang lebih baik disimpan daripada dibelanjakan untuk rokok agar keluarga tidak miskin.
Selain itu, Didit menyampaikan bahwa Lurah Ancol menerapkan sistem fingerprint untuk pengisian daftar hadir.
“Permintaan untuk mengubah sistem tersebut tidak bisa dipenuhi karena sistem yang sudah berjalan bertujuan untuk menjaga kedisiplinan petugas, dan absensi sebelumnya dilakukan secara manual, bukan bersifat sistem,” pungkasnya. (fer)