INDOPOS.CO.ID – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil menghadiri acara Pengukuhan Achsanul Qosasi sebagai Guru Besar Kehormatan Universitas Airlangga (Unair) Bidang Manajemen (Micro Finance). Pengukuhan diselengarakan di Gedung Garuda Mukti Unair, Surabaya, Selasa (22/2/2022).
Acara pengukuhan ini juga dihadiri oleh beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju Jilid 2, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy; Menteri Sekretaris Negara, Praktikno; Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno; Menteri Sosial, Tri Rismaharini; Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah; Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, serta Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), La Nyala Matalliti dan Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil mengucapkan selamat atas Pengukuhan Achsanul Qosasi sebagai Guru Besar Kehormatan Universitas Airlangga. Pengukuhan ini telah dilaksanakan melalui orasi ilmiah yang membawakan judul “Kutabung” Strategi Pemberdayaan Masyarakat Kecil untuk Bertahan Hidup Melalui Koperasi sebagai Rumah Besar UMKM.
Pria asal Madura, Jawa Timur ini menjelaskan konsep apa yang dimaksud dengan “Kutabung”. “Judul ini merupakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah saya jalani selama 24 tahun. Kerja, untung, tabung (Kutabung) merupakan pengabdian masyarakat yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan hampir miskin melalui koperasi,” ujar Achsanul Qosasi yang saat ini menjabat sebagai Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Achsanul Qosasi sudah malang melintang di berbagai bidang pekerjaan. Mulai dari sektor keuangan atau perbankan, lalu pernah masuk ke dunia politik menjadi Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, hingga saat ini menjabat sebagai Anggota BPK RI. Selain itu, ia pun pernah aktif di dunia olahraga yakni menjadi pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai Direktur Keuangan dan Ketua Komisi Anggaran PSSI.
Pria kelahiran 10 Januari 1966 ini bercerita bagaimana ia pernah membangun Koperasi Putera Swadaya Merpati (KPSM) di tengah krisis ekonomi tahun 1997. Saat itu, ia mengajak para pemuda Petukangan Selatan untuk bekerja sama membangun koperasi yang mampu menaungi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan mengurangi angka pengangguran. Untuk itu, ia menekankan bahwa pembangunan usaha bagi UMKM memerlukan penyesuaian budaya dan kebiasaan yang terjadi di masyarakat lokal. (wib/pr)
