Menaker: Kompetensi Jadi Tantangan Manfaatkan Kesempatan Bagi Perempuan

menaker

Menaker Ida Fauziyah (tengah) sapa pekerja perempuan. Foto: dok Kemnaker

INDOPOS.CO.ID – UUD 1945 dan undang-undang UU) yang berlaku saat ini memberikan ruang yang sangat besar bagi perempuan untuk dapat masuk di berbagai bidang kehidupan.

Oleh karena itu, kaum perempuan harus terus mengasah diri agar dapat mengisi berbagai ruang yang tersedia.

Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dalam keterangan, Senin (14/3/2022).

Ia mengatakan, kesempatan perempuan yang diatur dalam UU menjadi tantangan bagi perempuan dan lembaga/organisasi perempuan.

“Apakah peran publik, kepemimpinan politik, termasuk peran untuk menjadi seorang enterpreneur. Kesempatannya itu sangat terbuka, pertanyaannya, apakah kita mampu memanfaatkan itu? Itu yang jawab siapa? Ya kita semua,” terang Ida.

Untuk menjawab tantangan tersebut, menurut dia, harus disiapkan kompetensi. Pasalnya, secara umum SDM Indonesia masih berpendidikan menengah ke bawah.

Dengan mendorong untuk mendapatkan pengetahuan, mendapatkan keterampilan, lebih khusus mendapatkan kompetensi.

“Perlu memperkuat literasi digital. Hal ini mengingat di era digitalisasi, peran teknologi dan informasi sangat besar dalam kehidupan manusia,” ungkapnya.

“Kita harus menyiapkan perempuan-perempuan untuk bisa mengetahui kebutuhan teknologi, dengan terus tanpa henti melakukan inovasi,” imbuhnya.

Menaker menuturkan, pentingnya isu pembangunan SDM dan penguatan literasi digital membuat pemerintah menjadikan isu pembangunan SDM sebagai salah satu prioritas kerja.

Di Kementerian Ketenagakerjaan sendiri, isu pembangunan SDM diperkuat melalui pelatihan vokasi di BLK. Selain itu, Kemnaker juga terus menggencarkan pembangunan program BLK Komunitas, di mana sejak dari 2017 hingga 2021, Kemnaker telah membangun 2.912 BLK komunitas. (nas)

Exit mobile version