Komitmen Selenggarakan Kampus Inklusif, UMJ: Pendidikan Hak Semua Warga Negara

Komitmen Selenggarakan Kampus Inklusif, UMJ: Pendidikan Hak Semua Warga Negara - dcc - www.indopos.co.id

Ketua Pembina Disabled Care Community (DCC), Dr. Usni Hasanudin S.IP., M.Si (kanan). Foto: Dokumen Pribadi

INDOPOS.CO.ID – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) memiliki komitmen dalam menyelenggarakan kampus inklusif. Terbukti lebih dari 20 tahun UMJ telah menerima penyandang disabilitas untuk menempuh pendidikan.

Untuk tahun ajaran 2021/2022, mahasiswa penyandang disabilitas berjumlah 24 orang tersebar di lima fakultas, yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Agama Islam, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Hukum, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

“Penerimaan mahasiswa baru penyandang disabilitas berangkat dari pendidikan adalah hak semua warga negara. Itu sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas,” ujar Wakil Rektor IV Bidang Kemahasiswaan dan AIK UMJ, Dr. Septa Candra, SH., MH kepada media, Selasa (26/7/2022).

Septa menjelaskan, banyaknya fakultas dan program studi yang bisa menarik minat penyandang disabilitas untuk menempuh program studi yang bisa diikutinya. Hal itu tentunya juga menjadi dorongan besar bagi UMJ untuk membuka akses bagi para penyandang disabilitas.

“Kita akan terus memberikan ruang untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa disabilitas, bahkan dengan mitra kerja sama baik pemerintah maupun swasta,” katanya.

Septa berharap, pelayanan, fasilitas dan aksesibilitas bagi mahasiswa penyandang disabilitas semakin berkembang dan keberadaan UMJ benar-benar memberikan dampak dan mencerahkan bagi masyarakat.

Komitmen UMJ dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif juga diwujudkan dalam bentuk kemudahan akses komunikasi dan kebebasan berekspresi. Pada 2018 lalu, Disabled Care Community (DCC), sebuah komunitas mahasiswa penyandang disabilitas resmi didirikan di UMJ sebagai wadah pengembangan mahasiswa disabilitas.

Ketua Pembina DCC, Dr. Usni Hasanudin S.IP., M.Si menjelaskan, berdirinya DCC adalah untuk medorong potensi mahasiswa disabilitas.

“Potensi disabilitas itu yang kami rancang, sehingga setelah mereka lulus dapat bergabung di tengah masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, Usni juga menjelaskan keberadaan mahasiswa disabilitas juga didukung oleh relawan. Melalui DCC, para relawan direkrut untuk mendampingi mahasiswa dalam melakukan beberapa aktivitas seperti ujian, urusan administrasi dan kegiatan lainnya. (rmn)

Exit mobile version