INDOPOS.CO.ID – Universitas Bina Nusantara (Binus) terus mengembangkan program pertukaran mahasiswa luar negeri. Program yang sejalan dengan merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) tersebut sudah berjalan 8 tahun lalu.
“Untuk pertukaran mahasiswa kami memiliki kuota 3-5 mahasiswa setiap tahun,” ungkap Director of Binus Global of Bina Nusantara (Binus) University, Diah Wihardini di Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Ia menerangkan, kampus akan melakukan seleksi para mahasiswa yang mendaftar, dengan beberapa persyaratan, di antaranya berbahasa Inggris baik. Dari hasil seleksi tersebut, kampus akan melakukan koordinasi dengan pihak kampus luar negeri.
“Selain memberangkatkan mahasiswa, kami juga menerima mahasiswa dari luar negeri. Kerjasama ini kami lakukan bersama EU SHARE,” ujar Diah.
“Kami akan melihat background akademik mahasiswa dari luar negeri. Apakah bisa mengikuti program studi (Prodi) di Binus,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Vice Rector for Academic Development, Universitas Bina Nusantara (Binus) Prof. E. Achmad Kuncoro mengatakan, program pertukaran mahasiswa bertujuan agar pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kampus saja. Dan dilakukan selama dua semester.
“Mahasiswa bisa melakukan studi di luar negeri, seperti penelitian, Startup bisnis hingga studi independen. Program studi bebas dipilih mahasiswa, mereka sudah semester 5,” terangnya.
Pada program MBKM, dikatakan dia, mahasiswa bisa mendapatkan pembelajaran di luar kampus. Dengan skema magang, pengabdian kepada masyarakat.
“MBKM 3 semester, 1 semester di dalam kampus, 2 semester di luar kampus. Ini untuk apa? Agar mahasiswa siap bekerja setelah lulus nanti,” kata Prof Kuncoro.
Terkait program magang, masih ujar Prof. Kuncoro, program dipilih oleh mahasiswa. Kemudian kampus akan menentukan industri. Sebab, program magang tersebut, menurut dia, mahasiswa harus memenuhi learning plan atau rencana pembelajaran.
“Kami buat kurikulum dengan industri, untuk mendukung pembelajaran mahasiswa. Dan mahasiswa didampingi dosen pembimbing, bertugas memberi nilai bersama pembimbing di industri,” ungkapnya.(nas)