Gaya Argumen Politik Anies Jadi Penyebab Elektabilitasnya Turun

Gaya Argumen Politik Anies Jadi Penyebab Elektabilitasnya Turun - anies safari politik - www.indopos.co.id

Anies Baswedan saat melalukan safari politik di Kota Makassar. Foto: Instagram/@aniesbaswedan

INDOPOS.CO.ID – Indikator Politik Indonesia mengungkap hasil survei terbaru perihal elektabilitas, bakal calon presiden memiliki korelasi dengan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tingkat kepuasan terhadap pemerintah meningkat, sementara tingkat elektabilitas Anies Baswedan menurun.

Berdasar hasil survei periode 1-6 Desember 2022, elektabilitas Anies berada di angka 28,3 persen. Ada penurunan sekitar 4 persen, dibandingkan survei November 2022 menunjukan tingkat elektoral Anies mencapai 32,2 persen.

Menurut politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Inas Nasrullah Zubir, penurunan tingkat keterpilihan atau ketertarikan publik terhadap Anies lantaran adanya perubahan narasi politik yang dibangunnya dengan mengkritik kinerja pemerintah.

“Akhir-akhir ini Anies berganti gaya dalam argumen politik-nya, yakni mengkritik pemerintahan Jokowi, sehingga secara tidak dia sadari bahwa popularitas dan elektabelitas-nya akan mengait kepada kerja dan kinerja Jokowi,” kata Inas melalui gawai, Jakarta, Kamis (5/1/2023).

Menurut survei tersebut, pola evaluasi kinerja presiden lebih mirip dengan pola dukungan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, berkebalikan dengan pola dukungan Anies, tapi keduanya menunjukan tren meningkat.

Sementara tidak tampak pola tertentu dengan dukungan Prabowo Subianto, tapi keduanya mempunyai tren berkebalikan. Menurut Inas, Anies terkena dampak dari statmennya sendiri di ruang publik.

“Hasilnya adalah, ketika masih banyak rakyat yang puas dengan kinerja Jokowi maka elektabelitas Anies akan stagnan bahkan turun,” nilainya.

Dari November ke Desember 2022, dukungan terhadap Ganjar meningkat dari 33,9 persen menjadi 35,8 persen dan Prabowo dari 23,9 persen menjadi 26,7 persen.

Dalam survei tersebut responden dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling dan diwawancara dengan tatap muka.

Survei tersebut melibatkan sebanyak 1.220 responden tersebar secara proporsional di 34 provinsi. Ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE)sekitar +/-2,92 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dan)

Exit mobile version