INDOPOS.CO.ID – Gempa dan bencana lainnya terus mengintai Indonesia, sebagai negara di pertemuan tiga lempeng. Adanya pergerakan lempeng ini membuat Indonesia sangat rentan terkena bencana alam, khususnya di bidang geologi seperti gempa bumi tektonik, tsunami hingga erupsi gunung berapi.
Jakarta maupun kota-kota besar lainnya tidak lepas dari bencana, bahkan ancaman terbesar terletak dari pembangunan gedung-gedung yang menjulang tinggi. Termasuk hunian apartemen maupun rumah susun. Selain struktur bangunan yang harus tahan terhadap gempa, juga edukasi maupun kesiagaan masyarakat terhadap bencana juga menjadi faktor utama dalam pengurangan risiko bencana.
“Kalau ada gempa di rumah susun ini gimana caranya menyelamatkan diri ya,” ujar Tyo salah satu penghuni apartemen.
“Apa yang harus kita lakukan bagi masyarakat terutama kami tinggal di tempat ini (apartemen) apabila terjadi gempa atau kebakaran,” tambahnya.
Mendengar keluhan masyarakat Jakarta yang tinggal di hunian vertikal mempunyai ancaman dan risiko cukup tinggi terhadap terjadinya gempa, maka Forum PRB DKI langsung menindak untuk melaksanakan kegiatan pengurangan risiko bencana Hunian Vertikal di East Park Apartemen Jakarta Timur yang penghuninya mencapai 2 ribu jiwa lebih.
Manager Divisi Pengurangan Risiko Bencana Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa yang juga Ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana DKI Jakarta, Achmad Lukman mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari antisipasi serta edukasi kesiapsiagaan bencana yang terjadi di Ibukota khususnya lokasi-lokasi yang merupakan gedung-gedung bertingkat, apartemen maupun rumah susun.
“Hal ini didasari oleh bencana-bencana yang terjadi, misalnya di Turki, banyak bangunan yang rubuh dan menimpa penghuni di dalamnya tidak hanya itu fisik bangunan pun harus diperhitungkan dari segi kebencanaannya,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/2/2023). (adv)