Jelang Setahun Invasi ke Ukraina, Putin akan Pidato di Hadapan Parlemen

Presiden-Rusia-VP

Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: news.sky.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin akan memberikan pembaruan tentang operasi militer khusus di Ukraina.

Putin akan berpidato di hadapan anggota parlemen, komandan militer, dan tentara, hampir satu tahun setelah dia mengirim pasukan ke Ukraina. Pidato Putin akan dimulai pukul 12.00 setempat atau pukul 16.00 WIB

Meski unggul dalam jumlah, pasukan Rusia telah dikalahkan beberapa kali sejak perang dimulai, namun mereka masih menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina.

Pidato Putin belum dirilis tetapi dia juga diharapkan untuk membagikan pemikirannya tentang dunia dan kemajuan ekonomi Rusia sejak negara-negara Barat bereaksi terhadap invasi dengan memberlakukan sanksi keras.

“Seluruh hidup kita berputar di sekitar isu operasi khusus,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada kantor berita Rusia TASS, seperti dikutip Sky News, Selasa (21/2/2023).

“Dan operasi militer khusus memengaruhi hidup kita dengan satu atau lain cara, memengaruhi kehidupan di benua itu. Oleh karena itu, tentu saja, wajar untuk mengharapkan presiden memberikan banyak perhatian pada operasi tersebut,” katanya.

“Semua orang menunggu pidatonya, berharap mendengar penilaian operasi militer khusus, penilaian situasi internasional dan visi presiden tentang bagaimana kita mengelolanya dan bagaimana kita akan berkembang di masa depan,” tambahnya.

Menurut TASS, stasiun TV federal telah mengalokasikan satu jam untuk pidato kepresidenan, tetapi panjang pidatonya tergantung pada Putin.

Pada April 2021 pidato Putin memakan waktu satu jam 19 menit sedangkan pada 2018 butuh satu jam 55 menit, dan pada 2004 dan 2005 hanya 48 menit.

Pidato tersebut ditujukan untuk audiens domestik, dengan perkiraan sekitar 1.000 tamu, dan wartawan hanya diundang dari Rusia dan negara-negara sahabat.

Puluhan ribu orang telah terbunuh saat berperang di Ukraina, dan Putin sekarang mengklaim negara itu terkunci dalam pertempuran eksistensial dengan Barat yang arogan yang ingin mencuri sumber daya alam Rusia yang besar.

Politisi oposisi Rusia yang dipenjara, Alexei Navalny, menuduh Putin menghancurkan masa depan Rusia demi ambisi pribadinya.

“Alasan sebenarnya dari perang ini adalah masalah politik dan ekonomi di Rusia, keinginan Putin untuk mempertahankan kekuasaan dengan cara apa pun, dan obsesinya terhadap warisan sejarahnya sendiri,” kata Navalny. (dam)

Exit mobile version