RI -Tiongkok Tingkatkan Hubungan Ketenagakerjaan, Sekjen: Harus Ada Transfer Pengetahuan

RI -Tiongkok Tingkatkan Hubungan Ketenagakerjaan, Sekjen: Harus Ada Transfer Pengetahuan - ri jepang - www.indopos.co.id

Pertemuan delegasi Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok. Foto: Kemnaker untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) komitmen meningkatkan kualitas hubungan ketenagakerjaan dalam kerja sama investasi di Indonesia. Hubungan ketenagakerjaan yang baik memastikan investasi berkelanjutan. Dan berkontribusi bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini menjadi fokus dalam program benchmarking yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah RRT di lima kota di RRT. Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi menjelaskan, pemerintah bertugas menjaga keseimbangan antara kepentingan perusahaan untuk menanamkan modal secara efisien dan pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan.

“Kita mendorong adanya pemahaman bersama antara kedua pihak soal isu ketenagakerjaan ini,” kata Sekjen Anwar dalam keterangan, Selasa (23/5/2023).

Dia menggarisbawahi pentingnya peningkatan kualitas hubungan kerja. Melalui L penguatan pendidikan vokasi, pemenuhan standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta jaminan sosial tenaga kerja. Selain itu, diupayakan pula adanya peningkatan kesempatan kerja.

“Pemerintah kedua negara sepakat menindaklanjuti pertemuan ini dengan pembahasan lebih teknis,” ungkapnya.

Ia mengatakan, program benchmarking ini juga menjadi upaya untuk meningkatkan transfer pengetahuan dan keterampilan pada proyek-proyek investasi Tiongkok bagi tenaga kerja Indonesia.

“Kita ingin perusahaan Tiongkok di Indonesia juga mengembangkan pendidikan vokasi. Perusahaan bisa menjadi tempat magang, dan pada akhirnya pemagang yang berkinerja baik bisa diangkat menjadi pegawai,” katanya.

Saat ini, dikatakan dia, investasi yang masuk ke Indonesia umumnya didorong untuk segera terealisasi dan beroperasi. Pada tahap awal, penanam modal membawa serta teknologi sekaligus tenaga kerja yang sudah menguasai teknologi itu dari negara asal.

Menurutnya, program transfer pengetahuan dan keterampilan krusial untuk memastikan agar proyek itu pada gilirannya dapat diserahkan dan dikelola oleh tenaga kerja Indonesia. “Pengembangan kapasitas pekerja, termasuk transfer pengetahuan dan keterampilan,” ujarnya.

“Itu program yang harus berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tahapan dan target yang jelas. Untuk itu, perlu kerja sama dengan industri,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version