INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus memperkuat literasi peserta didik. Sedikitnya, 76 ribu buku bermutu didistribusikan ke 12 kabupaten di Indonesia.
Program yang melibatkan Tanoto Foundation tersebut menyasar kabupaten Asahan, Karo, Kendal, Tegal, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, Tebo, Batanghari, Muaro Jambi, Siak, dan Kampar.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PDM), Kemendikbudristek Iwan Syahril menuturkan, program literasi tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Kemendikbudristek. Namun dibutuhkan mitra dalam bagian program merdeka belajar tersebut.
“Pemerataan akses buku dan pelatihan guru, merupakan dua aspek kunci yang dapat berkontribusi pada peningkatan kompetensi literasi,” ujar Iwan Syahril dalam keterangan, Sabtu (21/10/2023).
Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan Tanoto Foundation yang telah bersedia bergotong royong mendukung peningkatan literasi Indonesia. Ia yakin melalui Gerakan Buku Bacaan Bermutu nanti bisa meningkatkan literasi bagi peserta didik.
“Kita tahu data menunjukkan kemampuan literasi dasar siswa kita saja minim. Semoga dengan program buku bermutu bisa meningkatkan literasi dasar peserta didik kita,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati mengatakan, bahwa Tanoto Foundation berkomitmen untuk meningkatkan kecakapan literasi anak-anak Indonesia.
“Harapan kami, semua anak Indonesia mampu memahami bacaan dengan baik. Semoga partisipasi kami ini memperkuat usaha pemerintah untuk menyediakan buku yang menarik minat baca anak,” katanya.
Berdasarkan data Rapor Pendidikan Indonesia 2023 sebanyak 61,53 persen murid sekolah dasar (SD/MI/Sederajat), 59 persen murid sekolah menengah pertama (SMP/MTS/Sederajat), dan 49,26 persen murid sekolah menengah atas (SMA/MA/Sederajat) yang memiliki kompetensi literasi di atas standar minimum.
Dan pada tahun yang sama Kemendikbudristek telah menyediakan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu disertai pelatihan dan pendampingan untuk lebih dari 20 ribu PAUD dan SD. Program ini untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa.
Selain buku bacaan bermutu, pelatihan guru terstruktur juga dapat meningkatkan kemampuan literasi murid dalam jangka waktu tiga tahun. Berdasarkan hasil evaluasi dampak Program PINTAR Tanoto Foundation dan SMERU Institute di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menunjukkan bahwa satuan pendidikan yang mendapat pelatihan guru terstruktur selama 3 tahun memiliki kemampuan membaca 9,6 persen lebih tinggi, kemampuan menulis 5,3 persen lebih tinggi, kemampuan matematika 7,5 persen lebih tinggi, dan kemampuan sains 5,4 lebih tinggi dibanding sekolah yang tidak mendapatkan pelatihan tersebut. (nas)