INDOPOS.CO.ID – Asosiai Media Siber Indonesia (AMSI) melatih 30 jurnalis teknik produksi “prebunking” dan “debunking” dalam upaya membendung hoaks jelang pemilu 2024. Para jurnalis tersebut berasal dari Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Ketua Umum AMSI Wahyu Dhyatmika mengatakan, selain peningkatan kapasitas jurnalis, memperluas jejaring koalisi cek fakta juga tak kalah penting. AMSI akan melatih 150 media di 27 wilayah kepengurusan AMSI dalam lima seri pelatihan.
Setelah pelatihan, menurut dia, akan disertai dengan mentoring dan fellowship untuk para jurnalis media anggota AMSI yang memproduksi konten cek fakta.
Ia menyebut, ada 4 simpul yang penting untuk membendung hoaks. Di antaranya kerja jurnalistik bersama oleh media, jejaring kelompok akademisi, kampus dan mahasiswa, keterlibatan tokoh masyarakat sipil dan key person, serta upaya penegakan hukum dengan menggandeng para advokat.
“Kerja untuk membersihkan ruang digital dari sampah hoaks tidak bisa sendiri tapi harus berjejaring luas, bahkan diperlukan sampai ke proses hukum. Sehingga kita juga perlu menggandeng para advokat,” ujar Wahyu dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023).
Menurut dia, pelatihan cek fakta ini adalah komitmen koalisi cek fakta yang terdiri dari AJI, AMSI, dan Mafindo serta didukung Google News Initiative. Sehingga tercipta pemilu 2024 berkualitas dan bebas dari hoaks. Dan masyarakat bisa memilih siapapun calonnya dengan lebih obyektik dan berdasar informasi yang sehat.
“Dengan upaya kolaboratif ini mudah2an kita bisa berkontribusi supaya pemilu betul-betul menjadi tempat pertarungan ide yang substantif, sebuah kompetisi demokrasi yang memungkinan warga negara memilih dengan sadar, memilih informasi yang akurat dan kredibel. Itu tugas kita!” jelasnya.
Setelah pelatihan di Jakarta, AMSI akan menggelar empat pelatihan di Padang, Makassar, Bali, dan Surabaya dengan melibatkan total 150 jurnalis dari media anggota. AMSI juga menyiapkan beasiswa/ fellowship untuk media yang memproduksi dan menayangkan konten bersama produksi koalisi cekfakta.
“Setelah pelatihan para peserta akan kita minta menjadi bagian dari anggota dan jejaring media koalisi cek fakta,” ujarnya. (nas)