Implementasikan Program Satu Keluarga Satu Sarjana, Pengamat: Ganjar-Mahfud Harus Libatkan Pemda

jar

Pasangan Capres-cawapres Ganjar-Mahfud. Foto: istimewa

INDOPOS.CO.ID – Pengamat pendidikan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jejen Musfah berharap pasangan Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD serius mengimplementasikan program satu keluarga satu sarjana.

Ia mengatakan, keseriusan Ganjar-Mahfud bisa dilihat dari upaya keduanya mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) mengimplementasikan satu di antara 21 program yang dicanangkan pasangan calon nomor urut tiga itu.

“Kebijakan ini harus sinergi dengan Pemda, khususnya soal dana beasiswa yang bersumber dari APBN,” kata Jejen kepada wartawan, Minggu (24/12/2023) kemarin.

Pasalnya, diungkapkan Jejen, setiap Pemda memiliki anggaran yang berbeda untuk memberikan layanan pendidikan terbaik terhadap warganya. “Karena setiap Pemda beda-beda kemampuan APBD-nya,” ungkap Jejen.

Lebih lanjut, Jejen meminta Ganjar-Mahfud memperluas sasaran program satu keluarga satu sarjana. “Sasaran program ini harus menyasar anak tidak mampu ekonomi, bukan yang bagus akademik saja. Ini jadi kepastian komitmen mereka terhadap programnya,” pesan Jejen.

Sebelumnya, Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyiapkan program mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Program tersebut sebagi salah satu upaya mengurangi pengangguran lewat satu sarjana di satu keluarga.

“Untuk menurunkan kemiskinan adalah setiap satu keluarga miskin kita kasih kesempatan satu anaknya sampai ke perguruan tinggi,” kata Ganjar pada Debat Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) lalu.

Menurut Ganjar, pendidikan merupakan cara terbaik untuk memperbaiki hidup keluarga yang kurang mampu.

“Kita melihat, bagaimana kita mengangkat derajat orang miskin melalui pendidikan satu keluarga miskin satu sarjana. Insya Allah ini akan mendorong mereka lepas dari itu,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version