INDOPOS.CO.ID – Kritikan program makan siang gratis datang dari Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md mempertanyakan soal ketidakjelasan prospeknya. Anggapan tersebut menunjukan, bahwa yang bersangkutan tak menangkap secara utuh makna program itu.
Menurut Dewan Pembina Tim 8 Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (Tim 8-RJBBP) Roy Maningkas, sedari awal program itu dirancang tentu akan mempunyai dampak positit terhadap maayarakat.
“Saya kira dari awal pihak dari Pak Prabowo-Gibran sudah menyatakan, bahwa program ini akan punya dampak,” kata Roy Maningkas dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (31/12/2023).
“Bukan hanya bagi kesehatan anak-anak dalam pertumbuhan dan ibu-ibu hamil. Tapi juga ini adalah program, yang terintegrasi dengan program kesehatan masyarakat lain secara menyeluruh,” tambahnya.
Seperti preventive healthcare, yang akan menjadi program yang tidak terpisahkan dari program makan siang yang bergizi.
Mengingat, angka stunting di Indonesia cukup tinggi berdasarkan data PBB tahun 2020, lebih dari 149 juta balita diseluruh dunia mengalami stunting dan lebih dari 6,3 juta balita.
Artinya 21,6 persen dialami oleh balita Indonesia, tentu salah satu faktornya adalah kurangnya asupan makanan yang bergizi seimbang. Di sisi lain, berdampak pada aspek ekonomi bagi masyarakat.
“Kita lihat dari multiplier aspek ekonominya adalah program makan siang gratis Prabowo-Gibran. ini akan punya dampak besar untuk menunjang ekonomi UMKM yang saat ini berkontribusi pada PDB (Product domestik Bruto) cukup besar yakni 61 persen,” jelasnya.
Mahfud Md mengkritik program capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka soal makan siang gratis. Sebab, program tersebut dianggap tidak jelas prospeknya.
“Begini, kalau makan siang gratis itu bagus lah tetapi prospeknya apa?,” ucap secara terpisah Mahfud di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).
“Kalau soal makan kita punya program namanya gastronomi, bukan hanya makan siang. Tapi makanannya juga sehat,” tambah Mahfud. (dan)