Pentingnya Literasi Digital, Menkominfo: Untuk Wujudkan Pemilu Damai

info

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi saat kegiatan literasi digital. Foto: Kemenkominfo untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Di tengah penyelenggaraan pemilu 2014, kebutuhan literasi digital saat ini sangat dibutuhkan. Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dalam keterangan, Selasa (6/2/2024).

Ia menyebut, di era digital saat ini sumber informasi sangat mudah diperoleh. “Di mana kemunculan konten yang melanggar peraturan perundangan serta mengandung informasi yang sangat dapat semakin mudah beredar,” katanya.

Menurut dia, konten yang melanggar peraturan adalah informasi tidak benar. Seperti yang ditemukan pada unggahan video 17 Januari 2024 lalu, berupa temuan kotak suara ganda di kota Makassar.

“Inilah salah satu contoh nyata bagaimana sebuah hoaks bisa memanipulasi kepercayaan masyarakat pada institusi pemilu,” ungkapnya.

Budi menambahkan, pihaknya terus meningkatkan literasi digital masyarakat agar terhindar dari hoaks dan konten negatif. Gerakan literasi digital tersebut fokus pada 4 pilar materi, yaitu digital skills, digital safety, digital culture, dan digital ethics.

“Dari materi 4 pilar literasi digital ini, ada tips yang ingin saya bagikan agar kita semua tidak menjadi korban akibat dari penyebaran hoaks yaitu dengan mengingat BAS, baca informasi dengan hati hati, ayo cek dulu kebenaran informasinya, dan stop informasi bohong dan juga mengandung unsur SARA,” terangnya.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan dan Google Indonesia menyelenggarakan kegiatan literasi digital. Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya peran literasi digital. Sehingga mampu menangkal segala konten negatif untuk mewujudkan pemilu yang damai. (nas)

Exit mobile version