Franka Makarim: Peran Orang Tua Itu Figur Teladan di Era Digital

Franka-Makarim

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) Franka Makarim Foto: Kemendikbudristek untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Dewasa ini, gawai dan peranti digital semakin masif digunakan anak dan remaja Indonesia. Belakangan, muncul pula berbagai permasalahan akibat meningkatnya intensitas penggunaan gawai tersebut.

Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset, Teknologi (Kemendikbudristek) Franka Makarim menuturkan, maraknya bahaya siber yang mengancam ketika berselancar di internet, membuat peran orang tua sebagai figur teladan pengguna teknologi digital yang cermat, kritis, dan produktif menjadi sangat penting.

Selain itu, menurut dia, anak-anak juga memerlukan bimbingan orang dewasa, agar dapat mengeksplorasi fitur yang sesuai dengan rentang usia dan kebutuhan mereka.

“Di era ini, pengaruh teknologi digital tidak dapat dihindari sepenuhnya. Tapi sebagai orang tua, kita memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mengatasi, berdialog, dan memberi pengertian kepada anak-anak dalam pemakaian teknologi,” jelas Franka dalam keterangan, Kamis (8/2/2024).

Menurutnya, diperlukan kolaborasi yang baik antara orang tua dan pendidik untuk menciptakan lingkungan digital yang aman bagi generasi masa depan. Selain itu, lingkungan keluarga dan sekolah harus mampu menjadi tameng yang mampu melindungi anak dari pengaruh negatif dunia digital.

“Dalam tantangan era digital yang semakin besar ini, kita harus bisa saling membantu, saling memperkaya pengetahuan, dan tidak malu bertanya terkait isu ini. Sehingga kita dapat menerapkannya baik di lingkungan rumah maupun sekolah,” ungkapnya.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani menambahkan, pentingnya peran orang tua dalam memastikan keamanan penggunaan teknologi digital yang semakin masif pada anak-anak.

Salah satu platform yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek, yaitu Platform Merdeka Mengajar (PMM), merupakan salah satu praktik baik penggunaan teknologi sekaligus strategi implementasi dari Kurikulum Merdeka. Saat ini, sebanyak 2,6 juta guru sudah menggunakan PMM.

“Penggunaan PMM merupakan wujud kontribusi pemerintah untuk memastikan pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses konten pembelajaran yang kontekstual,” ujarnya. (nas)

Exit mobile version