Di Era Digital Guru Harus Siap Ditanya Siswa Tentang Apa Saja

kegiatan-belajar

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sekolah Foto: dokumen INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Kegiatan belajar mengajar di sekolah pada era digital tumbuh semakin cepat.

Guru dan siswa belajar dengan pola e-learning dan mendapatkan literasi pelajaran tanpa batas. Pemanfaatan teknologi digital (internet) dalam proses belajar pun menjadi semakin tak terelakkan.

”Guru mesti menyesuaikan diri dengan kecepatan belajar. Ibarat Google di dalam kelas, guru mesti siap ditanyai siswa tentang hal apa saja. Lalu, jawab dengan kreatif dan inspiratif. Guru harus banyak tahu dan belajar dinamika aplikasi belajar yang berkembang pesat,” ujar owner Hermana Footwear, Anggraini Hermana dalam webinar literasi digital secara daring, Senin (26/2/2024).

Menurut perempuan yang berprofesi guru ini, seorang guru harus kreatif mengolah pelajaran yang diasuhnya menjadi pelajaran menarik. Seperti mengemasnya seperti game menarik, atau implementasikan zoom dan virtual reality.

“Bikin kelas menjadi ruang belajar yang hidup dan tidak bikin siswa mengantuk. Ajak siswa belajar di kelas modern,” ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan Dosen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Arief Budiman. Ia mengajak siswa untuk berhati-hati mengakses beragam aplikasi belajar, baik saat di kelas maupun di rumah.

Menurut dia, guru dan orangtua harus dijadikan tempat bertanya, sebelum mengakses aplikasi yang dirasa mencurigakan. Misalnya, meminta data pribadi sebagai syarat sebelum bisa klik link mereka.

”Itu biasanya jebakan penjahat digital. Makanya, biasakan ganti password secara berkala. Buat dengan kode unik. Padukan angka, huruf, dan gambar emoticon yang khusus. Agak ribet, tapi aman buat akun pribadi kalian,” ujarnya.

Senada dengan Arief Budiman, dosen dan juga pendamping UMKM Toto Sudibyo mengatakan, yang berbahaya dan mesti dicermati dalam proses pemilihan aplikasi yang beragam, yakni: siswa dan kaum pembelajar mesti berhati-hati dan selalu waspada saat berinteraksi di ruang digital.

“Kenapa? Siswa sangat berisiko terpapar aplikasi yang mengganggu masa depan, seperti game judi atau pornografi yang sengaja dibikin menarik siswa untuk mencanduinya,” ujarnya.

”Di sini guru mesti cermat mengarahkan pilihan akses siswa saat berinteraksi dengan materi yang boleh diakses. Ajak siswa memilah dengan bijak. Di sekolah guru berperan penting, selain orangtua yang berperan mendampingi saat belajar di rumah,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version