Miliaran Rupiah Dana Asuransi Dorman Milik PMI Tertahan, Begini Langkah BP2MI

Miliaran Rupiah Dana Asuransi Dorman Milik PMI Tertahan, Begini Langkah BP2MI - bp2mi - www.indopos.co.id

Kepala BP2MI Benny Rhamdani memberikan keterangan soal upaya menyelesaikan persoalan tertahannya asuransi dorman milik PMI yang tertahan di Korsel. (Ist)

INDOPOS.CO.IDBadan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mendapati, temuan dana asuransi dorman milik pekerja migran Indonesia (PMI) masih tertahan di Korea Selatan. Pihaknya bakal mencarikan solusi untuk mencairkan dana tersebut.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani tak mengungkap, secara pasti jumlah PMI yang tak bisa mengambil asuransi dorman. Hanya saja disebutkan ada ribuan orang dengan nominal mencapai miliaran rupiah.

“Saya baru mendapat informasi setelah kunjungan direktur ke Korea Selatan. Ternyata di sana ada dana-dana PMI yang tidak bisa dicairkan. Jumlahnya miliararan bahkan puluhan milyaran lebih rupiah,” ujar Benny di Jakarta dikutip, Selasa (27/2/2024).

Berdasar sejumlah sumber, asuransi dorman merupakan asuransi atau asuransi jaminan kepulangan dan asuransi biaya kepulangan yang tidak diklaim TKA sebagi pemilik polis hingga habis masa berlakunya yaitu, 3 tahun setelah kepulangan.

Solusi memecahkan persoalan tersebut, BP2MI telah menggandeng salah satu perbankan milik negara, yakni BNI. Juga pemerintah punya andil besar terhadap penyelesaian hak milik PMI.

“Dengan kerja sama dengan BNI, kita akan cari exit strateginya, solusinya seperti apa?,” ujar Benny. Kerja sama tersebut dapat memberikan kemudahan membayar asuransi dorman.

“Plis, ayo negara, bagaimana cara kita agar para pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia agar uang mereka bisa dicairkan oleh pihak Korea (Selatan),” tambahnya.

Informasi yang diterimanya, ororitas setempat tidak memiliki kemampuan atau wewenang dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Karenanya dibutuhkan bantuan Pemerintah Indonesia.

“Keterangan dari Pemerintah Korea, uang itu mengendap karena mereka juga tidak berani mengeluarkan kepada pihak-pihak lain. Ini sedang kita negoisasikan, tentu akan dibantu BNI,” imbuh Benny. (dan)

Exit mobile version