BP2MI Tindaklanjuti Soal PMI Asal NTT Disiksa Majikan di Arab Saudi

BP2MI Tindaklanjuti Soal PMI Asal NTT Disiksa Majikan di Arab Saudi - pmi 1 - www.indopos.co.id

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani. (Dok. Indopos.co.id)

INDOPOS.CO.ID – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyatakan, pihaknya telah menindaklanjuti dugaan kekerasan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTT di Arab Saudi. Kejadian itu viral di media sosial pada, Minggu (3/3/2024).

BP2MI telah menghubungi, perwakilan Kementerian Luar Negeri Indonesia di Arab Saudi untuk segera mengadvokasi PMI tersebut.

“Kepala balai di NTT, aktif (merespon kasus ini) dan kami juga ikut tangani langsung,” kata Benny usai meresmikan Migran Press Room di halaman Kantor BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2024).

Ia meminta, seluruh bawahannya untuk cepat merespon keluhan, bahkan aduan yang datang dari pahlawan devisa. Itu sesuai dengan tagline lembaganya ‘Gerak Masif, Kerja Progresif’.

“Saya butuh orang-orang the dream team, yang memang memiliki empati hari nurani kepedulian kepada PMI dan keluarganya untuk gerak cepat dalam merespons,” ucapnya.

Mengenai jalur non-prosedural yang dipilih PMI tersebut, ia tidak menampiknya. “Ketika kami lihat itu tidak terdaftar namanya, kemungkinan besar, patut diduga penempatan secara tidak resmi,” sesalnya.

Namun, negara harus tetap bertanggungjawab memberikan jaminan perlindungan kepada rakyatnya. Sebab, yang mesti dihukum adalah mafia penempatan ilegal.

“Siapa yang menempatkan itu lah yang harus dikejar. Itu yang harus diseret secara hukum. Tapi, apakah itu tugas BP2MI, bukan. Itu kami serahkan kepada penegak hukum,” tegasnya.

Akun TikTok @darmawaty9708 mengunggah video berdurasi 5 menit. Video itu menampilkan seorang perempuan berhijab hitam, menangis tersedu-sedu. Matanya terlihat bengkak dan sembab.

Perempuan itu diduga merupakan seorang pekerja migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi. Dia mengaku mendapat ancaman dari majikannya. Dia mengharapkan bantuan dari sanak keluarganya di Maropokot, Kabupaten Nagekeo, NTT.

“Untuk keluarga yang di Mbay, Maropokot orang tuaku dan saudaraku mohon nonton video adikmu ini, anakmu ini. Saya diancam,” tutur perempuan itu. (dan)

Exit mobile version