INDOPOS.CO.ID – Data terbaru Hootsuite (We are Social) per Januari 2024, jumlah penduduk Indonesia yang terkoneksi internet mencapai 353,3 juta. Ini memunculkan tantangan budaya baru di ruang digital.
”Di satu sisi, beragamnya budaya kita membuka peluang berjuta bahan mentah untuk dipromosikan produk dan pesonanya, sehingga banyak konten digital yang bisa kita buat,” ujar Mom Influencer Novindah Sochmariyanti dalam webinar secara daring, Kamis (2/5/2024).
“Tetapi konten (budaya) itu harus pas dengan penonton dan viewer-nya. Semakin ringan dan mudah dicerna, semakin banyak like dan comment yang bakal didapat,” imbuhnya.
Ia mengatakan, konten budaya atau jualan produk apa pun mesti tepat sasaran. Kenapa? Karena pasar atau viewer (penonton) kini sudah berubah. Termasuk selera dalam berbudaya, makan, dan hiburan. ”Kalau kita ingin dapat respons positif, ikuti selera mereka. Bikin konten yang menarik, tapi ringan dipahami,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pasangkayu Abidin menyebut perlunya membuat konten yang mendidik dan membangun budaya, namun tetap dengan menjaga etik dan moral.
“Ingat, internet akan jadi anugerah kalau kita yang mengendalikan teknologinya. Namun, akan jadi bencana kalau kita yang dikendalikan teknologi. Jangan sampai itu terjadi,” ujarnya.
Ia menambahkan, hal penting yang mesti dihindari di kalangan Gen Z saat mengakses ruang digital, adalah sembarang berkomentar, apalagi memakai kata kasar. ”Ingat, yang dihadapi di ruang digital adalah manusia juga, bukan hanya barisan huruf atau angka,” katanya.
Sementara itu, Dosen Universitas Paramadina Jakarta, Septa Dinata mengatakan, pentingnya konten budaya yang taat etika. “Sebab, pihak yang diumpat atau tersinggung dengan isi konten kita di medsos tak terima, bisa memunculkan pidana ujaran kebencian. Seperti diatur sangsi pidananya dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),” katanya.
”Jadi, kendalikan dan kontrol emosi saat bermedsos. Kita latih karakter kita untuk tetap etis dan berbudaya,” imbuhnya. (nas)