Penerapan Prokes di Sekolah Diminta Dievaluasi

DPRD Banten

Sekretaris Komisi V pada DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan

INDOPOS.CO.ID – Seiring dengan meningkatnya penularan Covid-19, berdampak pada Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.

Bahkan, tercatat ada siswa di wilayah Tangerang Raya yang terpapar Covid-19. Sehingga PTM harus ditutup kembali sementara.

Atas kondisi itu, Sekretaris Komisi V pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten, Fitron Nur Ikhsan minta penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah dievaluasi.

“Jadi kita harus melakukan evaluasi, sekolah harus melakukan evaluasi,” katanya, Kamis (10/2/2022).

Tidak hanya itu, politisi Golkar itu mengaku anaknya terapapr Covid-19 usai sekolah dilakukan PTM, namun penyebab klasternya tidak diketahui tertular di sekolah atau pun di tempat umum.

“Saya tidak tahu sampai saat ini klasternya sekolah atau bukan, tapi anak saya pelajar SMA kelas 2 sebelumnya Delta kena saat ini kena setelah tatap muka. Tapi nggak tahu kenanya di sekolah atau bukan,” ungkapnya.

Ia menegaskan, prokes di sekolah harus dievaluasi karena tidak semua siswa turut terpapar. Sebab belajar tatap muka sangat penting meski pun terbatas.

“Kami melakukan evaluasi, apa masalahnya? pakah prokes tidak dipatuhi, karena tidak semua sekolah tertpapar Covid-19, hanya beberapa saja. Toh mereka gak sekolah saja, ketemu di pasar, di mal,” tegasnya.

Menurutnya, sekolah dan universitas harus menjadi laboratorium penerapan prokes agar bisa dicontoh oleh yang lain.

“Optimalkan vaksin, evaluasi prokes, sehingga bisa dengan skenario, masa sekolah nggak dibuka-buka, jadikan sekolah, universitas sebagai laboratorium pengujian prokes agar bisa dicontoh, tatap muka penting walaupun terbatas,” terangnya. (son)

Exit mobile version