Gunakan Semen Asal China, Pembangunan RSUD Cilograng Banten Dikecam

rsud

Pembangunan RSUD Cilograng, Banten yang dikerjakan oleh PT PP Urban menggunakan semen produk luar negeri yang harganya jauh lebih murah dari produk lokal. Foto: Ist

INDOPOS.CO.ID – Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilograng, di Kabupaten Lebak, milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten terus menuai kritikan dari masyarakat.

Pasalnya, dari mulai proses tender hingga penetapan pemenang lelang, pembangunan RSUD Cilograng yang menelan anggaran puluhan miliaran rupiah itu dituding mengesampingkan pengusaha lokal, dan lebih mementingkan perusahaan milik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk menjadi pemenang lelang, meski dilakukan lelang secara terbuka melalui LPSE (Layanan Pengadaan Barang Jasa/Secara Eelektronik).

Terkini, pembangunan RSUD Cilograng yang terletak di Desa Cijengkol, Kecamatan Cilograng dengan menelan anggaran sebesar Rp 72 milyar lebih itu, tahapan pekerjaan pembangunan pondasi dan fisik bangunan lainnya memakai semen asal negeri Tirai Bambu merk CNOCH yang harganya jauh lebih murah dari semen produk dalam negeri.

Padahal, kontraktor yang membangun RSUD Cilograng itu adalah PT Pembangunan Perumahan (PP) Urban yang juga milik BUMN, namun mereka lebih memilih produk luar negeri untuk pembangunan RSUD yang bersumber dari APBD Banten tersebut.

“Pabrik semen CNOCH asal China itu pabriknya baru dibangun di Kalimantan. Sepatutnya, perusahaan BUMN tersebut mendukung produk dalam negeri yang jelas sudah ada produk lokal,” ungkap Hasan salah seorang pemerhati masalah sosial di wilayah Lebak Selatan kepada INDOPOS, Selasa (14/6/2022).

Ia mengaku tidak mengetahui, apakah semen CNOCH spesifikasi masuk atau tidak dalam pebangunan RSUD Cilograng tersebut. Namun demikian, dilihat dari harga antara semen asal China itu dengan semen produk lokal jauh lebih murah.

”Kita ambil contoh, semen merk Merah Putih yang pabriknya berada di dekat pembanguan RSUD Cilograng itu satu sak dengan berat 50 kg harga Rp 54 ribu, sementara semen merk CNOCH satu sak dengan berat 40 Kg harganya Rp 40.500

Hasan mengaku sangat mendukung adanya pembangunan RSUD Cilograng tersebut, namun jangan juga sampai pengerjaannya dilakukan asal-asalan, apalagi menggunakan produk dengan kualitas jelek.

”Ini tentunya akan merugikan kami sebagai penerima manfaat di wilayah Lebak Selatan. Sebab apabila dikerjakan asal asalan dan bahan baku yang digunakan tidak sesuai standar tentunya bangunan akan cepat rusak. Itu tentunya akan merugikan negara maupun masyarakat,” cetusnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Astuti sebagai Pengguna Anggaran (PA) dalam pembangunan RSUD Cilograng tersebut hingga kini belum berhasil dimintai tanggapan, terkait penggunaan semen dengan harga jauh lebih murah dari semen produk dalam negeri tersebut.

Saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp ke telepon pribadinya hingga kini belum berbalas, meski pesan yang dikirimkan sudah dibaca dengan dua tanda centang. (yas)

Exit mobile version