INDOPOS.CO.ID – Untuk memaksimalkan dan meningkatkan fungsi irigasi guna mengairi areal pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas dan komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, serta budidaya ternak ikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mempersiapkan anggaran mencapai miliaran rupiah untuk pekerjaan konstruksi rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi primer dan skunder dalam mengairi areal persawahan yang tersebar di sejumlah wilayah Kabupaten/Kota pada tahun anggaran 2022 ini.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten yang ditugasi untuk menangani proyek pekerjaan lintas daerah Kabupaten/Kota tersebut, saat ini pekerjaannya sudah dilakukan dan yang lainnya masih dalam tahap sosialisasi.
Kepala Dinas PUPR Pemprov Banten, Arlan Marzan menjelaskan, luas daerah persawahan yang akan diairi oleh pembangunan irigasi tersebut sangat bervariatif.
Namun demikian, sedikitinya ada 1.000 hektare hingga 3000 hektare areal persawahan yang akam diari oleh irigasi tersebut di masing-masing daerah Kabupaten/Kota.”Sedikitnya masing masing Kabupaten Kota itu akan terairi mencapai luas areal 1000 hektare hingga 3000 hektare,” terang Arlan, Senin (27/6/2022).
Arlan menjelaskan, kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi (RJI) pada jaringan irigasi yang mengalami kerusakan yang terhubung dengan jaringan utama,yakni, primer dan sekunder dalam rangka mendukung ketahanan pangan. “Kegiatan ini juga untuk peningkatan fungsi jaringan irigasi serta untuk mengembalikan atau meningkatkan fungsi dan layanan irigasi. Serta untuk jaringan irigasi desa untuk mendukung ketahanan pangan,” tutur Arlan.
Dikatakan,untuk pembangunan irigasi Kabupaten/Kota luasnya mencapai 3000 hektare, sedangkan irigasi skunder luas cakupannya mencapai 1.000 hektar.
Seluruh kontrak kerja, sebut Arlan, ada yang dibuat dengan sistem penunjukan langsung (PL) dan ada juga dengan cara tender. Namun semuanya dikerjakan oleh perusahaan jasa lokal. “Meski demikian, seluruh proses sejak verifikasi hingga penandatanganan Surat Perintah Kerja (SPK) dan pelaksanaan pekerjaan diawasi secara ketat oleh tim yang di tunjuk,” tegasnya.
Menurut Arlan, proyek Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder tersebut diharapkan akan menjadi pengembangan bagi putra-putri daerah Banten yang melakukan usaha bidang jasa. “Yang sudah mulai melakukan pekerjaan terdapat sembilan perusahaan,” cetusnya.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Bidang Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Regen mengatakan, pekerjaan yang sudah dilakukan adalah, irigasi Cipari, Ciwuni, Cikarang Udik, Cisangu Bawah, Cisangu Atas, Pasir Suruh, Cisata, Ciman. Sementara yang lainnya masih dalam proses tender. Yaitu, irigasi Cilangkahan, Cibinuangeun dan irigasi Cigoncang.
Ia menjelaskan, di Kabupaten Lebak, pekerjaan irigasi yang telah di tuntaskan pelaksanaannya pada 23 Mei 2022 lalu adalah, di Cislih sepanjang 32 meter, irigasi ini dibuat dengan konstruksi beton.
Atas selesainya pekerjaan irigasi tersebut, Abeng, koordinator P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) Wilayah Lebak Selatan, menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemprov Banten dan khususnya kepada PUPR Provinsi Banten.”Saya atas nama petani pemakai air yang berada di wilayah Lebak Selatan, menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemprov Banten, khususnya Dinas PUPR Provinsi Banten,” kata Abeng.
Menurut Abeng, dengan selesainya pengerjaan proyek irigasi oleh PUPR Provinsi Banten tersebut, sangat membantu para petani. Karena menurut Abeng, sebelumnya pengairan di wilayah itu airnya mengalir tidak merata akibat beberapa kerusakan pada badan irigasi atau bocor,sehingga berdampak kepada kesuburan dan hasil panen para petani.
“Alhamdulillah dengan rampungnya perbaikan irigasi ini, kami optimis hasil produksi pertanian kami akan lebih meningkat lagi,mengingat aliran air yang dibutuhkan untyk pertanian sudah berjalan normal,” katanya.
Diperoleh catatan, luas Lahan Baku Sawah (LBS) di Provinsi Banten mencapai 204.335 hektare. Dengan luas tersebut, LBS Provinsi Banten menempati posisi ke dua belas di bawah provinsi lain di Indonesia.
Sedangkan LBS terluas di Indonesia di tempati oleh Provinsi Jawa Timur, yakni, mencapai 1.214.909 hektar.
Normalisasi Sungai Cimadur
Tak hanya melakukan rehabilitasi jaringan irigasi, namun tahun ini Dinas PUPR Banten melalui bidang Pelaksana Jaringam Pemanfaatan Air (PJPA) juga melakukan normaliasi sungai Cimadur di Kecamatan Bayah,Kabupaten Lebak.
Normalisasi sungai Cimadur ini mutlak dilakukan, mengingat setiap datangnya musim penghujan, sejumlah kawasan di Bayah kerap dilanda banjir akibat meluapnya aliran sungai Cimadur.
“Normalisasi sungai Cimadur ini penting dilakukan untuk memperluas kapasitas sungai sehingga bisa menampung air, baik yang berasal dari hujan lokal maupun air kiriman dari hulu,” ujar Rafik Rahmat Taufik, kepala desa Bayah Timur kepada INDOPOS.CO.ID, Senin (27/6/2022).
Menurut Rafik yang juga mantan wartawan ini, normalisasi sungai Cimadur yang dilaksanakan oleh Dinas PUPR Banten ini manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat yang selama ini selalu menjadi daerah langganan banjir.”Setelah melalui proses yang panjang, normalisasi sungai Cimadur yang didanai dari APBD 2022 Provinsi Banten melalui Dinas PUPR Banten akhirnya dilaksanakan. Dimulai tahapan awal sosialisasi dari pihak dinas, sekaligus melakukan pengecekan ke lokasi,” terang Rafik.
Rafik menjelaskan, proyek normalisasi sungai Cimadur akan berdampak terhadap meningkatnya mobilisasi kendaraan yang membawa material.“Kebetulan lokasi proyek tersebut melintasi Kampung Sukajaya, Desa Bayah Timur, aktifitas warga otomatis akan terganggu selama proyek tersebut dilaksanakan. Tapi satu hal yang harus dipahami bersama, proyek ini dibangun hanya untuk kepentingan warga dan warga lah yang nanti akan menerima manfaatnya,” tandas Rafik. (adv)