INDOPOS.CO.ID – Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarudin menyatakan bahwa di bawah kepmimpinannya saat ini Bank Banten resmi mendapatkan sertififikat ISO 37001:2016 yakni pengakuan dunia internasional atas penerapaan standardisasi sistem manajemen yang meminimalisir praktik curang, memperkecil kerugian dan menghindari risiko korupsi serta meningkatkan reputasi perusahaan.
Menurutnya, Sistem Manajemen Antipenyuapan (SMAP) atau ISO 37001:2016 memberikan panduan kepada Bank Banten untuk membangun, mengimplementasikan dan meningkatkan kepatuhan karyawannya agar terhindar dari praktik-praktik penyuapan.
“SMAP adalah kebutuhan stratategi yang diperlukan oleh Bank Banten saat ini untuk memenuhi kebutuhan penanganan potensi perilaku suap yang sudah dianggap menjadi masalah serius dan berbahaya, terjadi dalam skala luas, masif dan sistematis di hampir seluruh lembaga yang ada di Indoensia, baik lembaga pemerintahan maupun swasta,” ujar Agus, melalui keterangan tertulis, Jumat (22/7/2022).
Saat ini SMAP lanjut Agus, sistem manajemen yang dianggap terbaik dan dijadikan standar internasional yang diharapkan dapat menjadikan Bank Banten lebih baik lagi ke depan dan terhindar dari proses dan potensi korupsi.
Walaupun perolehan ISO ini belum menjadi jaminan atas bebasnya Bank Banten dari perilaku suap setidaknya Bank Banten akan jauh lebih gesit untuk mengidentifikasikan risiko penyuapan dan mengambil langkah mitigasi yang tepat untuk mengendalikan risiko dalam rangka mencegah terjadinya penyuapan kemudian menerapkan sanksi agar dampak atas penyimpangan yang terjadi tidak mengganggu tercapainya tujuan Bank Banten.
“Insyaallah pencapaian perolehan ISO 37001:2016 ini diharapkan menjadi bagian dari upaya manajemen untuk terus menaikkan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa pengelolaan Bank Banten saat ini jauh lebih baik dan akan terus diperbaiki. Penerapan ISO 37001:2016 ini akan dipadukan dengan konsep budaya kerja Bank Banten yang sudah dirumuskan dan alhamdulilah sudah berjalan dan memberi dampak signifikan, yakni budaya trust: think different, reliable (profesional) universal (bersinergi berkolaborasi dengan semua stakeholder, on the track (bekerja itu on time) dan on budget on specification,” tutup Agus. (dam)