Banten Siap Jaga Ketahanan Pangan untuk Menghadapi Inflasi

Banten Siap Jaga Ketahanan Pangan untuk Menghadapi Inflasi - banten - www.indopos.co.id

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten melaksanakan high level meeting (HLM) untuk mengendalikan laju inflasi pangan, Senin (15/8/2022). Foto: Humas Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten.

INDOPOS.CO.ID – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten melaksanakan high level meeting (HLM), Senin (15/8/2022). Meeting kali ini lebih berfokus pada upaya pemerintah daerah bersama stakeholder terkait untuk mengendalikan laju inflasi pangan.

Langkah nyata yang ditempuh adalah dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Penjabat Gubernur Provinsi Banten Al Muktabar, juga dihadiri pimpinan daerah kabupaten/kota di antaranya Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi; dan pimpinan daerah lainnya atau yang mewakili, serta unsur pimpinan/pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan instansi vertikal di Provinsi Banten.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Imaduddin Sahabat mengatakan tekanan inflasi nasional pada Juli 2022 sebesar 0,64% (month to month/mtm) atau 4,94% (year on year/yoy) sedangkan Banten mengalami inflasi sebesar 0,28% (mtm).

Angka inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan Juni 2022 sebesar 0,65% (mtm) maupun historis selama 3 tahun terakhir, yaitu sebesar 0,13% (mtm). Inflasi pada bulan Juli tercatat lebih tinggi dan secara tahunan (4,88) berada di atas target 3±1%.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berkomitmen untuk mengendalikan inflasi.

Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar menyampaikan bahwa TPID Provinsi Banten akan terus berkomitmen menjaga kestabilan inflasi melalui kerangka 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Strategi tersebut juga telah dituangkan dalam berbagai langkah nyata seperti gelar pangan murah, sidak pasar, operasi pasar serta pasar murah.

Ia mengatakan HLM TPID juga dilaksanakan dalam rangka mendukung GNPIP sebagai aksi nyata pengendalian inflasi volatile food. Langkah-langkah dalam GNPIP masih dalam kerangka 4K , dan dengan menjalankan program yang menyasar sisi hulu, pasca panen, maupun sisi hilir.

“Melalui operasi pasar mendorong keterjangkauan harga, kerja sama antardaerah dengan memanfaatkan digitalisasi platform dan peningkatan produksi komoditas pangan. Diharapkan dengan sinergi dari berbagai pihak GNPIP ini akan dapat menahan laju inflasi pangan di Banten maupun nasional,” kata Al Muktabar.

Untuk semakin memperdalam upaya dalam pengendalian inflasi, dilaksanakan talkshow interaktif yang dipimpin Asisten Daerah (Asda) II Sekretariat Daerah (Setda) Banten M. Yusuf.

Talkshow tersebut menghadirkan narasumber yaitu Anggota Komisi XI DRP RI Marinus Gea, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Muhamaad Firdaus, dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Aan Muawanah.

Marinus Gea dalam paparannya mengapresiasi langkah strategis TPID Provinsi Banten dan TPID kabupaten/kota se-Banten yang melaksanakan HLM dipimpin langsung oleh Pj. Gubernur Banten.

Prof Firdaus dalam paparannya menyampaikan lesson learned dari inovasi untuk pengendalian pangan, seperti closed loop hortikultura, penerapan irigasi pintar penguatan digitalisasi hilir. Selain itu pentingnya replikasi dan scaling up secara lebih serius serta kerja sama antardaerah yang harus didukung oleh unit bisnis milik daerah.

Sementara itu, Aan Muawanah menyampaikan upaya yang terus dilakukan Provinsi Banten dalam mengintervensi stabilisasi pasokan dan harga, antara lain dengan pemantauan dan pembangunan database pasokan dan harga pangan serta cadangan pangan pemerintah, melaksanakan koordinasi organisasi perangkat daerah (OPD), dan melaksanakan gelar pangan murah.

Pada akhir talkshow, masing-masing narasumber memberikan penekanan pada beberapa hal yaitu, pelaksanaan program kerja TPID dapat dilakukan secara lebih konkrit salah satunya dengan melakukan metode amati, tiru, dan modifikasi.

Semangat ketahanan pangan perlu, untuk memaksimalkan hasil outcome pada TPID Awards maka harus ditekanankan proses inovasi, penanganan inflasi yang fokus pada komoditas spesifik inflasi, dan sinergi pentahelix, berbagai kebijakan di pusat dan daerah harus sinkron sehingga selaras untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Sebagai salah satu rangkaian HLM, TPID Banten menyelenggarakan gelar pangan murah (GPM) di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).

GPM diharapkan menjadi langkah awal yang baik dan akan terus berlanjut untuk menjaga pasokan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.

“Berbagai upaya akan terus dilakukan guna mengantisipasi gejolak inflasi pangan global. TPID Provinsi Banten berkomitmen untuk mendorong stabilitas harga pangan di tingkat produsen dan konsumen serta kesetaraan harga antar wilayah,” tutup Aan Muawanah. (dam)

Exit mobile version