Ratusan Pesilat Cilik Terumbu Banten Unjuk Kebolehan

Ratusan Pesilat Cilik Terumbu Banten Unjuk Kebolehan - pesilat cilik banten - www.indopos.co.id

Ratusan pesilat cilik melakukan kirab dari Islamic Center Kota Serang menuju Alun-alun Kota Serang pada acara Festival Pencak Silat Terumbu Banten (PSTB), di Kota Serang, Minggu (11/9/2022). (Istimewa)

INDOPOS.CO.ID – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten (PPSTB) Kota Serang dan Kabupaten Serang, menggelar Festival Pencak Silat Terumbu Banten (PSTB) di Alun-alun Kota Serang, Minggu (11/9/2022).

Acara diawali dengan ratusan pesilat cilik melakukan kirab dari Islamic Center Kota Serang menuju Alun-alun Kota Serang, dilanjutkan pertunjukan debus dan perlombaan antarpesilat.

Sekadar diketahui, PPTSB merupakan silat tertua di Banten yang berdiri sejak tahun 1992. Festival ini juga sebagai ajang menumbuhkan bakat dan prestasi pesilat yang selama ini berlatih di masing-masing padepokan.

Turut hadir, Pembina Pusat PPTSB Brigjen Nunung Saifudin, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banten Ajat Sudrajat, Ketua DPP PPTSB Yadi Sufiadi, Ketua DPD PPTSB Kota Serang Sarudin dan Ketua DPD PPTSB Kabupaten Serang Imron Ruhyadi.

Ketua DPD PPTSB Kota Serang Sarudin mengatakan, kegiatan tersebut melibatkan 251 peserta dari 40 padepokan yang tersebar di Kabupaten dan Kota Serang.

“Sebanyak 20 padepokan dari Kota Serang dan 20 padepokan dari Kabupaten Serang. Kita kolaborasi untuk memperkuat silaturahmi antarpadepokan,” katanya.

Diketahui, kategori yang diperlombakan dalam festival tersebut yakni ganda putra, putri dan grup. “Penilaian akan ditekankan pada nilai dasar jurus dari IPSI dan penggunaan alat,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPP PPTSB Yadi Sofiadi, mengatakan festival gabungan ini merupakan motivasi untuk padepokan agar serius saat melakukan latihan.

“Semoga dari pertemuan ini bisa menghasilkan atlet bertarung ke tingkat nasional,” tuturnya.

Yadi menuturkan, festival tersebut melibatkan pesilat cilik agar silat di Banten bisa dilestarikan oleh generasi berikutnya.

“Dengan adanya regenerasi berikutnya silat di Banten tidak akan punah,” tutup Yadi. (dam)

Exit mobile version