Kisah Perjuangan Warga Ditandu Sarung Saat Mau Melahirkan di Pandeglang

Tandu-Warga

Seorang warga Pandeglang yang hendak melahirkan terpaksa ditandu Karana akibat kondisi jalan rusak parah dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Foto : istimewa

INDOPOS.CO.ID – Hancurnya jalan desa di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten mengakibatkan Asmariah yang hendak melahirkan harus ditandu menggunakan sarung sejauh kurang lebih sekitar 1 km menuju Puskesmas Pembantu (Pustu) Leuwi Balang yang berada di Kampung Batu Bantar,Sabtu (29/10/2022) siang.

Asmariah merupakan warga Kampung Sawah, Desa Leuwi Balang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Esih sepupu Asmariah yang dihubungi melalui sambungan telepon,, Sabtu (29/10/2022) malam menceritakan bahwa kondisi jalan di desa Leuwi Balang saat ini hancur, sehingga mengakibatkan warga yang mau melahirkan atau sakit parah harus ditandu memakai sarung baik menuju Pustu ataupun Puskesmas Cikeusik.

“Kalaupun ada mobil, kondisi jalan saat ini sangat hancur, baik dari Kp. Sawah menuju pustu desa Leuwi Balang ataupun dari pustu menuju puskesmas Cikeusik,” ungkapnya.

“Dari pustu desa Leuwi Balang yang berada di Kp. Batu Bantar menuju puskesmas berjarak kurang lebih 7 km,” katanya.

Kadang ada juga warga yang dibawa menggunakan mobil dari pustu ke puskesmas, cuma kondisi jalan saat ini yang hancur memaksa warga harus ditandu memakai sarung menuju puskesmas Cikeusik.

“Harapan kami warga desa Leuwi Balang adalah pemerintah daerah segera membangun jalan di desa kami, tidak ada harapan lain selain jalan yang bagus,” tandasnya.

Menurutnya, program sepeda listrik bagi RT dan RW yang dicanangkan Bupati Pandeglang sangat tidak bermanfaat bagi warga desa Leuwi Balang. “Kami hanya butuh jalan yang bagus,” harapnya. (yas)

Exit mobile version