INDOPOS.CO.ID – Kondisi ruas jalan Nasional yang menjadi tanggungjawab Balai Penanganan Jalan Nasional (BPJN) Banten, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bener-benar memprihatinkan.
Di sepanjang ruas jalan Pandeglang-Rangkasbitung, dan jalan bypass Soekarno-Hatta, Rangkasbitung, kondisi jalan dipenuhi lubang yang cukup dalam sehingga kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
“Kalau kecelakaan sudah sering terjadi, terutama kendaraan sepeda motor yang terperosok masuk ke lobang jalan. Kami warga kemarin ini sudah menanam pohon pisang di tengah jalan, sebagai tanda atau rambu bahwa jalan sedang rusak parah,” ungkap Sutisna, seorang warga Pasir Jati, Kecamatan Cibadak kepada indopos.co.id, Minggu (26/2/2023).
Rahmat, seorang warga lainnya mengungkapkan, sebagai tanda protes kepada pemerintah yang tak kunjung memperbaiki jalan nasional tersebut, warga telah menaburkan bibit ikan lele ke tangah jalan yang menyerupai kolam ikan di jalan raya by pass Soekarno-Hatta sebelum jembatan Ciujung. ”Kemarin ini ada ibu-ibu yang menaburkan ikan lele ke jalan yang sudah menyerupai kolam ikan itu,” ungkap Rahmat.
Nanang, seorang sopir bus jurusun Rangkasbitung -Kalideres juga mengeluhan kondisi ruas jalan Nasional Rangkasbitung-Cikande yang sudah lama rusak.
“Sudahlah penumpamg sekarang sepi karena banyak yang memilih naik KRL, jalan sepanjang Rangkasbitung-Cikande juga rusak parah sehingga menyebabkan mobil sering rusak,” kata Nanang.
Sayangnya hingga kini, baik kepala BPJN Rakhman Taufik maupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3 jalan nasional Pandeglang-Rangkasbitung-Cigelung, belum bersedai memberikan tanggapan atas rusaknya ruas jalan yang menjadi tanggungjawab mereka tersebut.
Saat dihubungi melalui sambungan telepon maupun pesan WhatsApp, keduanya tidak merespon meski pesan yang dikirimkan sudah dibaca dengan dua tanda centang. (yas)