12 Warga Badui Digigit Ular, 1 Meninggal

12 Warga Badui Digigit Ular, 1 Meninggal - ular - www.indopos.co.id

Ilustrasi ular. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Pulung (43) warga Badui dari Kampung Cipiit, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meninggal dunia akibat digigit ular tanah saat beraktivitas di ladang.

Pulung bukan satu satunya warga Badui yang menjadi korban gigitan ular tanah, berdasarkan catatan Sahabat Relawan Indonesia (SRI) sekitar 12 warga Badui digigit ular tanah selama satu bulan ke belakang.

“Korban yang meninggal bernama Pulung, sebulan terakhir ini sudah ada 12 warga Badui yang digigit ular tanah. Beruntung yang 11 orang tersebut dapat diselamatkan nyawanya,” ujar Ketua Koordinator SRI, Muhammad Arif Kirdiat, kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).

“Kami bergerak cepat jika ada warga Badui menjadi korban gigitan ular dengan membawa ke Puskesmas setempat maupun rumah sakit untuk menyelamatkan jiwa mereka,” tambahnya.

Arif mengatakan, dari 12 warga Badui yang menjadi korban gigitan ular itu diantaranya 3 dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten dan lima ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) untuk mendapatkan perawatan medis. Sedangkan, tiga korban lainnya ditangani keluarga di rumah.

“Kami minta warga Badui jika menjadi korban gigitan ular mematikan segera dilarikan ke fasilitas kesehatan sehingga bisa ditangani oleh tenaga medis,” paparnya.

Arief mengatakan, pihaknya menjalin kerja sama dengan Puskesmas Cirinten dan Cisimeut yang menangani pelayanan kesehatan masyarakat Badui. Biasanya, pihak puskesmas setempat jika masyarakat Badui tidak memiliki biaya perawatan menghubungi pihak relawan untuk membawanya ke RSUD Banten.

Selama ini, kata dia, masyarakat Badui yang tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS PBI dari pemerintah cukup banyak, karena mereka tidak memiliki identitas KTP.

“Kami bersama tim relawan siaga untuk menyelamatkan nyawa warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa ke RSUD Banten, karena digratiskan, meski pasien tersebut tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan,” kata Arif.

Mursin, seorang warga Badui mengatakan dirinya sejak membuka ladang di Blok Cicuraheum, Gunung Kencana, menemukan banyak ular tanah, namun beruntung ular itu tidak menggigit.

“Kami cukup waspada dan hati-hati ketika membuka ladang pertanian karena rawan gigitan ular berbisa yang mematikan itu,” kata Mursin. (yas)

Exit mobile version