INDOPOS.CO.ID – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto kembali melanjutkan kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Timur dengan menyerahkan 11 (sebelas) sertipikat tanah wakaf di Kelurahan Sidosermo, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya pada Rabu (31/01/2024). Kegiatan ini juga sebagai upaya Kementerian ATR/BPN untuk terus meningkatkan capaian sertipikasi tanah wakaf, yang saat ini telah mencapai 242.000 bidang tanah sejak 2017 di seluruh Indonesia.
Sertipikat tanah wakaf ini ditujukan kepada beberapa pondok pesantren, di antaranya Pondok Pesantren An-Najiyah, Al-Ahh, Al-Murtadha, Sabilun Naja, Al-Munawaroh, Shohihuddin Putra, Roudhlotul Hijawasiro, Sabah An-Nabawy, dan As-Syafiiyah. Hadi Tjahjanto berkata bahwa kawasan tanah wakaf ini memiliki nilai sejarah, khususnya pada perjuangan 10 November 1945 silam di Surabaya.
“Sejarahnya tempat ini adalah pos komando Perang 10 November 1945 Surabaya. Berkat rasa persatuan dan kesatuan untuk bisa mempertahankan wilayah Indonesia dan ini sangat heroik. Salah satu tempat bersejarah sebagai saksi perjuangan tersebut adalah pondok pesantren yang hari ini sertipikatnya kita serahkan setelah menunggu sejak kemerdekaan,” ujar Hadi Tjahjanto di lokasi.
Hadi Tjahjanto juga berpesan kepada para nazir (pihak penerima wakaf, red) agar menjaga sertipikat yang telah diserahkan. Ke depannya, ia juga mengimbau agar tanah-tanah wakaf di wilayah Kota Surabaya untuk dilaporkan kepada Kantor Pertanahan untuk disertipikatkan.
“Apabila di lingkungan sini ada tanah wakaf atau tempat ibadah belum disertipikatkan segera dilaporkan, kita akan selesaikan. Gratis. Saya yakin Surabaya, Jawa Timur untuk tanah wakaf luar biasa. Progresnya sudah mencapai 10.000 bidang tanah wakaf,” tutur Menteri ATR/Kepala BPN.
Salah satu nazir yang menerima sertipikat, KHM Moch Yusuf dari Pondok Pesantren An-Najiyah menyampaikan terima kasih kepada Kementerian ATR/BPN yang telah mewujudkan kepastian hukum tanah wakafnya. Setelah menunggu selama 79 tahun, ia merasa bangga telah menerima sertipikat tanah wakaf tersebut.
“Terima kasih kepada pak Hadi Tjahjanto. Ini markas Perang 10 November, masyarakat di sini 80% veteran. Kami diberi surat tanah sama penjajah kami tidak mau. Sekarang sudah merdeka, dari mulai merdeka lama kami menunggu, kami taat dengan peraturan pemerintah,” ungkapnya.
Adapun dalam kesempatan ini, Menteri ATR/Kepala BPN didampingi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Staf Ahli, Staf Khusus, Tenaga Ahli Menteri dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian ATR/BPN serta Plt Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya I. Turut hadir, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak beserta jajaran Forkopimda setempat. (srv)