INDOPOS.CO.ID – Nama Rafik Rahmat Taufik kepala desa Bayah Timur, kecamatan Bayah, kini mulai jadi pembicaraan di kalangan masyarakat Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyusul kesiapan dirinya maju sebagai satu satunya bakal calon bupati (Bacalon) Bupati Lebak periode 2024-2029 dari jalur independen.
Sejumlah baliho dan pamflet ukuran foto raksasa Rafik Rahmat Taufik dengan tagline ‘Kita Bikin Romantis’ ini tampak menghiasi jalan jalan protokol di Kota Rangkasbitung dan sejumlah jalan di kecamatan di Kabupaten Lebak.
Mantan wartawan senior di Provinsi Banten ini menyatakan kesiapan dirinya maju sebagai bakal calon (Bacalon) orang nomor satu di Kabupaten Lebak ini adalah ingin membawa perubahan yang siginifikan di daerah yang dikenal dengan suku Badui dan sejarah Multatuli tersebut.
“Visi dan misi saya tidak muluk muluk. Saya ingin tanah kelahiran saya ini maju dan bisa bersaing dengan daerah lain yang lebih dahulu maju, terutama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lebak,” terang sekretaris Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Provinsi Banten ini kepada sejumlah wartawan termasuk indopos.co.id di Rangkasbitung, Minggu (5/5/20204).
Dengan bermodalkan jejaring yang luas dengan pemerintahan pusat dan daerah, ditambah pengalaman sebagai jurnalis dan kepala desa, serta banyaknya dukungan yang datang dari berbagai kalangan, termasuk para kepala desa, tokoh masyarakat, ulama, dan stakeholder lainnya, dirinya memberanikan diri untuk maju melalui jalur independen.
“Kenapa saya memilih jalur independen ?, karena saya ingin berkoalisi dengan rakyat, dan akan menjadi petugas rakyat bukan petugas partai,” cetusnya.
Kedati memilih jalur independen, bukan berarti dirinya anti dengan partai politik, sebab bagaimanapun juga nanti setelah dirinya jika terpilih sebagai bupati, dirinya sebagai kepala daerah tetap akan memerlukan partai politik sebagai mitra sejajar pemerintah. “Pokoknya semua akan kita bikin romantas,” imbuhnya.
Rafik mengatakan, potensi daerah di Kabupaten Lebak yang memiliki APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) sebesar Rp 2,9 triliun dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang saat ini hanya 450 miliar setahun ini, masih banyak yang bisa digali untuk menambah pundi pundi PAD, seperti dari sektor pariwisata pantai, budaya dan wisata alam yang belum digarap secara maksimal.
Selain itu, hasil tambang dan pertanian juga akan dapat menambah PAD, ditambah daerahnya yang dekat dengan Jakarta itu kini telah memiliki akses transportasi KRL (Kereta Rel Litrik), dan tol Serang-Panimbang yang langsung ke akses tol Tangerang-Merak, menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di Kabupaten Lebak.“Kita akan permudah investor yang ingin berinvestasi di Kabupaten Lebak nantinya,” kata Rafik.
Untuk memujudkan dirinya maju sebagai calon independen dalam Pilkada Lebak, Rafik mengaku timnya kini sedang mengumpulkan ratusan ribu foto copy KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan pernyatan dukungan dari pemilik KTP di seluruh kecamatan sebagai syarat untuk bisa maju melalui jalur independen.
“Saya opimistis persayatan dukungan untuk maju melalui jalur perseorangan akan dapat terpenuhi, melihat antusiasnya masyarakat dalam memberikan dukungan kepada saya,” tegasnya.
Ketika ditanya apakah akan mengambil calon wakil dari birokrat, pengusaha, atau dari politisi ? mantan pemimpin redaksi di salah satu media lokal ini mengatakan, dirinya belum memutuskan apakah akan mengambil calon wakil dari kalangan birokrat, pengusaha atau politisi.
“Memang sudah ada komunikasi politik dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan birokrat, pengusaha, dan politisi, namun hingga saat ini saya belum memutuskan dengan siapa nanti akan berpasangan, karena kita juga melihat hasil survey dan kemaslahatan untuk masyarakat nantinya,” tandas Rafik. (ibs)