INDOPOS.CO.ID – Tenggara Strategics, yang merupakan lembaga konsultan dan penelitian yang dibentuk oleh CSIS Indonesia, The Jakarta Post, dan Universitas Prasetiya Mulya, pada Senin (5/2/2024), merilis survei elektabilitas partai politik (parpol), calon anggota legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), dan calon presiden-calon wakil presiden capres-cawapres) di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat (Jabar) X yang meliputi Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Pangandaran, dan Kota Banjar.
Direktur Eksekutif Tenggara Strategics Riyadi Suparno mengatakan, Jabar X dijadikan area survei karena menjadi bagian dari Jawa Barat yang merupakan provinsi dengan pemilih terbanyak di pemilihan umum (pemilu) 2024 nanti. Jabar X miliki daftar pemilih sebanyak 2, juta orang, dengan 7 kursi DPR RI yang diperebutkan.
“Hasil survei Tenggara Strategics menunjukkan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang diusung oleh koalisi partai politik (parpol) yang dipimpin Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), diprediksi menguasai Jabar X dengan perolehan 46 persen, jauh mengungguli pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (29 persen) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (9 persen),” jelas Riyadi, dalam paparannya.
Menurut dia, dengan masih banyaknya masyarakat yang belum memberikan jawaban (16 persen) menjadikan pertarungan pencarian suara di daerah ini masih sangat terbuka bagi para kontestan capres 2024.
Sementara itu, kata Riyadi, untuk pemilihan legislatif (pileg), partai-politik petahana masih mendominasi perolehan suara di dapil Jabar X. Namun demikian, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menjadi partai pemenang pada pemilu 2019 lalu harus puas digeser posisinya oleh Partai Gerindra, sejalan dengan tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran.
“Partai Gerindra diprediksi menjadi partai politik pemenang pemilu legislatif di Jabar X dengan perolehan 17 persen yang diikuti oleh PDIP dengan 13,4 persen. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pada pemilu 2019 lalu menempati kedua harus puas tergeser ke posisi tiga dengan perolehan 12,8 persen, disusul oleh Partai Golongan Karya (9 persen), Partai Amanat Nasional (7 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (7 persen), Partai NasDem (4 persen), dan Partai Demokrat (4 persen),” bebernya.
Riyadi menjelaskan, salah satu faktor pendongkrak suara Partai Gerindra di Jabar X adalah kehadiran calon legislatif (caleg) pendatang baru Mochamad Iriawan alias Iwan Bule yang menggantikan posisi Ardhya Pratiwi sebagai caleg nomor satu Partai Gerindra. Pada hasil survei, Iwan Bule mendominasi tingkat popularitas (17 persen) dan elektabilitas (19 persem) di antara para caleg DPR RI di Jabar X.
Ia mengatakan, kehadiran Iwan Bule diprediksi akan melengkapi daftar caleg DPR RI asal Jabar X yang kemungkinan besar akan kembali dikuasai oleh anggota legislatif petahana seperti Surahman Hidayat (PKS), M. Nurdin (PDIP), Agun Gunanjar Sudarsa (Partai Golkar), dengan elektabilitas di kisaran 11 persen-12 persen, diikuti Didi Irawadi (Partai Demokrat), dengan elektabilitas 5 persen.
“Dari 4 kabupaten/kota yang ada di dapil Jabar X, Iwan Bule mendominasi di Kabupaten Ciamis dan Kuningan, dua kabupaten terbesar dengan 80 persen jumlah pemilih dari seluruh jumlah pemilih di Jabar X,” kata Riyadi.
Di Ciamis, lanjutnya, Iwan Bule kelihatan sangat dominan dengan elektabilitas 19 persen, diikuti oleh Surahman dengan 13 persen, M. Nurdin 11 persen, Agun Gunanjar Sudarsa 9 persen, dan Didi Irawadi Syamsuddin 6 persen.
Di kota asalnya Kuningan, Iwan Bule juga mendominasi dengan elektabilitas 18 persen diikuti oleh Surahman 12 persen, M. Nurdin 8 persen, Agun Gunajar 6 persen, dan Didi Irawadi Syamsuddin 3 persen.
Masyarakat Jabar X juga masih banyak yang belum menentukan pilihan caleg mana yang akan mereka pilih 14 Februari nanti (22 persen) sehingga pertarungan perebutan suara masih akan terus berlangsung.
Tenggara Strategics melaksanakan survei pada tanggal 22-26 Januari terhadap 816 responden dengan metode tatap muka dan margin of error sebesar 3,5 persen.(nas)