INDOPOS.CO.ID – Era digital telah membuat hampir semua aspek kehidupan masyarakat terbantu. Sehingga beragam aktivitas, termasuk pola pekerjaan berubah. Namun, ada perangkat tertentu tetap dibutuhkan di tengah zaman serba online.
Seperti halnya penggunaan printer, yang memfasilitasi proses produksi dokumen fisik dari dokumen digital. Fungsi printer utamanya mengubah data digital menjadi cetakan fisik. Bisa berupa teks, gambar, grafik, atau kombinasi dari semuanya.
Susanto Liu, Product Manager PT Brother International Marketing Indonesia mengatakan, pihaknya sangat memperhatikan digitalisasi. Fenomena tersebut telah digaungkan beberapa tahun lalu.
“Kita konsen sekali dengan digitalisasi. Kita melihat pangsa pasar di Indonesia sendiri itu masih cukup tinggi untuk permintaan printer,” kata Susanto di Jakarta dikutip, Kamis (7/3/2024).
Ia mengemukakan, secara total kebutuhan printer atau data impor masuk untuk printer itu hampir satu juta unit per tahunnya. Angka tersebut menunjukan kebutuhannya masih tinggi.
“Jadi kita melihat di situ perkembangannya masih seksi, walau pun digitalisasi, tapi kalau kita perhatikan user-user mereka tetap lebih prefer printer cetak,” ucap Susanto.
Salah satu keunggulan cetak itu bisa dicoret, bisa dikoreksi secara langsung dibanding digital. Serta meningkatkan produktivitas pekerja kantoran maupun lembaga menyelesaikan tugasnya.
“Kalau goverment mereka masih tetap cetak untuk prove (membuktikan) tanda tangan dan lainnya. Finance untuk arsip mereka dibanding digital,” imbuhnya. (dan)