INDOPOS.CO.ID – Mantan pejabat di Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu turut mengkritisi rumor ditersangkakannya Anies Baswedan dalam kasus dugaan korupsi Formula E oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagaimana yang diutarakan oleh praktisi hukum Denny Indrayana.
Dirinya mengaku heran kenapa KPK menelusuri Formula E yang justru menguntungkan negara dalam, dibanding Sirkuit Mandalika yang saat ini disinyalir mengalami kerugian ratusan miliar.
“Yang merugikan negara balap Madalika Yang menguntungkan negara balap Formula E. Tapi yg mau dituntut formula E,” ucap Said Didu sebagaimana dikutip indopos.co.id dari akun twitternya, @msaid_didu, Kamis (22/6/2023).
Lebih lanjut, sambil menunjukkan cuitan Denny Indrayana, Said Didu kembali menegskan bahwa rakyat saat ini tidaklah bisa dibodohi. “Rakyat tidak bodoh,” sambungnya.
Pada cuitan beberapa hari sebelumnya, Said Didu ikut menyoroti kerugian besar yang dialami berbagai pihak termasuk PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atas penyelenggaran balap MotoGp di sirkuit Mandalika, Lombok, NTB.
ITDC sendiri adalah bagian dari holding BUMN Pariwisata InJourney atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). Perusahaan mencatat kerugian karena acara balapan justru besar pasak daripada tiang.
Said Didu mengatakan, kerugian yang diderita saat ini adalah balasan dari Tuhan karena upaya menghalang-halangi gelaran balap Formula DKI Jakarta yang digagas Anies Baswedan.
Seperti diketahui, gelaran Formula E yang diselenggarakan pada periode pertama, tak ada satupun BUMN yang mau mensponsori acara tersebut. Namun setelah Anies Baswedan lengser, perusahaan-perusahaan pelat merah itu justru ramai-ramai mensponsori ajang Formula E di era Heru Budi.
“Apakah ini balasan dari Allah atas berbagai upaya menghalangi acara formula E?,” kata Said Didu di akun Twitternya, Jumat (16/6/2023).
Diketahui, penyelenggaraan kejuaraan motor paling bergengsi dunia World Super Bike (WSBK) dan MotoGp yang berlangsung di Sirkuit Mandalika ternyata mencatatkan kerugian ratusan miliar.
Rugi tersebut paling banyak dialami oleh penyelenggaraan WSBK yang mencapai Rp100 miliar, kemudian penyelenggaraan MotoGp rugi sebesar Rp50 miliar.
Pengelola Sirkuit Mandalika yang tergabung dalam holding BUMN Pariwisata InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengatakan bahwa event ini belum begitu menarik bagi para sponsor, khususnya WSBK.
Pengelola juga berencana untuk menghilangkan Sirkuit Mandalika dari kalender balap WSBK karena tidak menguntungkan dari sisi pengelolaan.
Sebelumnya, Denny Indrayana yang sekaligus politikus Partai Demokrat, mengungkap informasi dugaan kalau Anies akan segera menjadi tersangka kasus korupsi di KPK. Dalam keterangannya, ia menerangkan seluruh komisioner KPK sudah menyetujui status Anies menjadi tersangka itu.
“Setelah KPK 19 kali ekspose, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. Semua komisioner sudah sepakat,” ujar Denny lewat keterangan resminya, Rabu (21/6/2023).
Adapun Denny mengaku mendapatkan informasi mengenai KPK yang bakal segera menetapkan Anies sebagai tersangka. Dia mengeklaim bahwa info itu diperoleh dari seorang anggota DPR RI.
“Setelah KPK 19 kali ekspose, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan,” kata Denny dalam keterangan tertulisnya.
Denny bahkan menyebut, Pimpinan KPK sudah sepakat dengan penetapan tersangka itu. Menurut dia, keputusan ini semakin kuat menunjukkan dugaan untuk menjegal Anies dalam Pilpres 2024.
Apalagi, sambung dia, Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan perpanjangan masa jabatan Ketua KPK Firli Bahuri dkk. Putusan itu diduga untuk melancarkan upaya pemerintah yang berkuasa saat ini agar menekan lawan politiknya. (dil)