Hakim PN Jaksel Vonis 12 Tahun Penjara Mario Dandy Satriyo dan Bayar Restitusi Rp25,14 Miliar

Hakim PN Jaksel Vonis 12 Tahun Penjara Mario Dandy Satriyo dan Bayar Restitusi Rp25,14 Miliar - dandy - www.indopos.co.id

Suasana sidang Mario Dandy Satriyo di PN Jakarta Selatan. (Dokumen Kejari Jakarta Selatan)

INDOPOS.CO.ID – Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah menjatuhkan vonis penjara selama 12 tahun kepada Mario Dandy Satriyo dalam kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora.

Keputusan ini sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang juga menuntut hukuman penjara 12 tahun dan restitusi sebesar Rp25,14 miliar.

Terdakwa, Mario Dandy Satriyo, menyatakan bahwa dia masih mempertimbangkan untuk mengajukan banding terhadap vonis 12 tahun tersebut.

“Saya akan pertimbangkan terlebih dahulu, Yang Mulia,” katanya dalam keterangan yang dikutip pada Kamis (7/9/2023).

Majelis Hakim juga telah menetapkan bahwa mobil Rubicon yang digunakan oleh terdakwa saat melakukan penganiayaan terhadap David Ozora akan segera dilelang, bersama dengan harta milik terdakwa lainnya.

Terdakwa Mario Dandy Satriyo menjalani persidangan perdana kasus penganiayaan berat di PN Jaksel. Foto: Indopos.co.id/Dhika Alam Noor

“Majelis Hakim telah menentukan bahwa satu unit mobil Rubicon dengan merk Jeep, nomor polisi B 2571 PNP tahun 2013 berwarna hitam, bersama dengan kunci dan STNK-nya, serta harta lain yang dimiliki oleh terdakwa akan dilelang di hadapan publik,” tegas Ketua Majelis Hakim, Alimin Ribut Sujono.

Majelis hakim juga membebankan kewajiban pembayaran restitusi sebesar Rp25,14 miliar kepada terdakwa Mario Dandy Satriyo. Dalam pertimbangannya, majelis hakim mempertimbangkan faktor-faktor yang memberatkan terdakwa, termasuk dampak buruk perbuatannya terhadap masa depan korban Cristalino David Ozora.

“Tidak ada tindakan yang dapat mengurangkan beban terdakwa,” ungkap Hakim Alimin.

Sebagai informasi, dalam perkara ini, JPU menuntut terdakwa Mario dengan pidana 12 tahun penjara dan pembayaran restitusi, atau diganti dengan pidana selama tujuh tahun penjara, dengan dakwaan melanggar Pasal 355 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (fer)

Exit mobile version