Diduga Jaringan Kelompok Anshor Daulah, Seorang Warga NTB Ditangkap Densus 88

sumbawaip

Ilustrasi densus 88 Antiteror. Foto: Dokumen Polri

INDOPOS.CO.ID – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumbawa Barat, AKBP Yasmara Harahap, mengumumkan penangkapan seorang warga di Desa Seteluk Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

“Iya, benar. Individu tersebut ditangkap oleh tim Densus 88 di sebuah rumah di Desa Seteluk Rea. AKBP Yasmara Harahap mengungkapkan bahwa penangkapan terjadi pada pagi Kamis (19/10/2023),” katanya dalam keterangan, Jumat (20/10/2023).

Menurutnya, Polres Sumbawa Barat turut membantu Tim Densus 88 Antiteror Polri dalam penangkapan tersebut.

“Polres Sumbawa Barat juga bertanggung jawab untuk pemulihan situasi keamanan setelah penangkapan oleh Tim Densus 88/Antiteror Polri,” ujarnya.

Ia menuturkan, saat ini, situasi di sekitar lokasi penangkapan berada dalam kondisi aman, dan aktivitas warga berjalan normal. Selain itu, identitas dan profil warga yang ditangkap, Yasmara menyatakan bahwa ia tidak memiliki informasi mengenai hal tersebut, karena itu berada di bawah kewenangan Tim Densus 88 Antiteror Polri.

“Hal tersebut melebihi kewenangan kami. Kemungkinan Mabes Polri yang akan memberikan informasi lebih lanjut. Dengan penangkapan satu orang di Kabupaten Sumbawa Barat, Tim Densus 88 Antiteror Polri sejauh ini telah menangkap tiga orang di wilayah Nusa Tenggara Barat,” tuturnya.

Sementara itu, dua orang lainnya ditangkap pada pagi Kamis (19/10/2023) di Kabupaten Lombok Timur.

Mereka ditangkap di kediaman masing-masing yang berada di wilayah Kecamatan Terara.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan membenarkan adanya penangkapan tiga orang di NTB.

“Penangkapan yang dilakukan oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap tindak pidana terorisme,” tegasnya.

Identitas ketiga orang yang ditangkap di wilayah NTB belum dapat diungkapkan oleh Brigjen Pol. Ahmad karena masih ada pengembangan kasus di lapangan.

Namun, ia menyampaikan bahwa ketiga orang tersebut diduga terlibung dalam jaringan kelompok Anshor Daulah (AD). (fer)

Exit mobile version