INDOPOS.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono berharap program penataan permukiman, termasuk perbaikan rumah warga, dapat mendukung aspek kesehatan di masyarakat dan lingkungan.
“Rumah yang direvitalisasi atau diperbaiki harus memenuhi standar layak huni dari segi sarana prasarana dan sanitasi,” katanya Minggu (6/8/2023).
Menurutnya, hal ini dapat mengurangi angka kasus stunting dan tuberkulosis di Jakarta secara tidak langsung.
“Ketika rumah-rumah sudah direvitalisasi sehingga layak huni, sinar matahari juga dapat masuk dengan baik ke dalam rumah masing-masing,” ujarnya.
Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta berharap dapat mengurangi kasus stunting dan mengatasi tuberkulosis secara tidak langsung melalui program penataan permukiman ini. Pemprov DKI Jakarta juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melaksanakan program penataan permukiman.
“Salah satu contoh kerja sama adalah perbaikan 28 rumah di Kelurahan Palmerah bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi,” jelasnya.
Heru meminta kepada para Wali Kota untuk melakukan pendataan lokasi permukiman warga yang memerlukan penataan di wilayah masing-masing. Mereka akan mengunjungi lima wilayah untuk melakukan pendataan tersebut.
“Di masa depan, rencananya akan ada perbaikan lebih lanjut, seperti menciptakan ruang interaksi atau ruang bersama dalam rumah yang diperbaiki,” kata Heru.
Heru juga berharap bahwa rumah-rumah yang telah diperbaiki dapat menjadi contoh bagi lingkungan sekitar dalam hal menjaga kebersihan, meningkatkan kesehatan, serta merawat anak-anak mereka agar terhindar dari stunting. Ia menitipkan pesan kepada para kepala RT dan RW yang rumahnya akan direvitalisasi,bahwa pemilik rumah harus menunjukkan perilaku menjaga kebersihan dan menciptakan lingkungan yang layak huni.
“Ini dapat menjadi contoh yang menginspirasi untuk diterapkan juga di tempat lain,” pungkasnya. (fer)