INDOPOS.CO.ID – Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR) Kiai Haji (KH) Lutfi Hakim menegaskan, saat ini menjadi momentum budaya Betawi menuju era tinggal landas. Tentu harapan ke depan, Betawi menjadi lebih baik dan lebih maju.
“Saat ini orang Betawi banyak termarjinalkan secara struktur maupun kultur,” ungkapnya, dalam Diskusi Akhir Tahun dengan topik “Kaledioskop Betawi 2023” Pelembagaan Adat dan Kebudayaan Betawi untuk Lepas Landas, yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Betawi dan Keluarga Mahasiswa Betawi, secara virtual, Kamis (28/12/2023).
Salah satunya kebudayaan, dikatakan dia, untuk memajukan saja sulit apalagi untuk melestarikan. Sebab, kebudayaan bicara lintas generasi.
“Ini membutuhkan dana abadi tidak sekedar dana taktis tahunan,” kata Lutfi.
“Orang Betawi itu tidak masalahkan ibu kota pindah. Yang tidak sepakat itu bukan orang Betawi. Dia tidak tahu menderita kaum Betawi pada saat Jakarta jadi ibu kota,” imbuhnya.
Kaum Betawi, lanjut dia, tidak memiliki kedaulatan budaya di mana ruang pengembangan budaya sangat terlalu minim. Sehingga banyak kebudayaan Betawi mati suri.
“Bahkan lebih parah lagi ada yang tidak mampu mengaktifkan lagi budaya,” ucap Lutfi.
“Selama pergantian pimpinan pemerintahan kedaulatan budaya Betawi tidak pernah diperoleh,” imbuhnya.
Ia menyebut, usulan lembaga adat dan budaya masuk dalam batang tubuh UU DKJ, akan memberikan legalitas bagi kebudayaan Betawi. Sehingga menjadikan generasi penerus tidak kehilangan jati dirinya.
“Anak cucu kita tidak menjadi enceng gondok yang bisa diombang-ambingkan karena kehilangan jati diri,” ungkap Lutfi.
“Kami sepakat bahwa budaya Betawi itu bukan saja inti tapi juga ruh budaya Jakarta. Dan ini berkaitan juga dengan ketahanan nasional,” imbuhnya. (nas)