INDOPOS.CO.ID – Selama musim Lebaran ini, perjalanan mudik dan liburan menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia. Durasi libur yang cukup lama memungkinkan keluarga yang terpisah selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar / Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat beberapa waktu lalu dapat berkumpul kembali. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan kesehatan fisik dan mental selama perjalanan dan pasca perjalanan.
Dr. dr. Listya Tresnanti Mirtha, SpKO, CCD, Subsp.APK(K), Ketua Bidang Penelitian Pengembangan dan Survei Keprofesian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), menegaskan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan kebugaran selama masa puasa dengan melakukan aktifitas fisik, latihan fisik, dan olahraga yang sesuai dengan waktu yang tepat. Untuk perjalanan jauh baik mudik maupun liburan, persiapan fisik harus dilakukan agar stamina tubuh meningkat dan mencegah terkena penyakit. Hal ini sangat penting dalam konteks kesehatan masyarakat dan harus menjadi perhatian utama bagi kita sebagai warga negara.
“Hal ini harus dilakukan sebelum keberangkatan, selama di perjalanan, selama di tempat tujuan, dan setelah kepulangan,” tegas dr Listya yang akrab disapa dr Tata ini.
Menurutnya, untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh selama persiapan perjalanan, dr Tata merekomendasikan olahraga ringan di pagi hari karena suhu udara masih dalam kondisi segar dan tidak menimbulkan haus yang berlebihan. Olahraga pagi ini sebaiknya dilakukan minimal 3 kali dalam seminggu.
“Latihan fisik ringan setelah sahur/shalat subuh seperti jalan kaki atau lari ditempat selama 10-15 menit maksimal 30 menit. Latihan-latihan ringan ini memiliki komposisi 70 persen latihan kardiorespirasi dan 30 persen latihan penguatan,” jelas dr Tata.
Dr. Tata menyarankan agar melakukan latihan fisik dengan intensitas sedang di sore hari sebelum berbuka puasa. Durasi latihan minimal 30 menit dan maksimal 1,5-2 jam dengan komposisi 50 persen latihan kardiorespirasi dan 50 persen latihan penguatan. Beberapa olahraga yang bisa dilakukan antara lain lari, sepak bola, bola basket, atau latihan pembentukan otot.
Selama perjalanan, disarankan untuk melakukan senam ringan atau jalan santai selama 5 menit dan peregangan sendi dan otot selama 5-10 menit. Ketika sudah sampai di tempat tujuan, kegiatan selama di tempat mudik atau liburan sudah termasuk aktivitas fisik sedang. Untuk menjaga stamina selama di tempat mudik, bisa dilakukan peregangan dan pemanasan seperti sebelum keberangkatan.
Kegiatan ini bisa dilakukan sendiri atau bersama kelompok minimal 3-5 kali sehari selama 5-10 menit. Dr. Tata juga mengingatkan untuk tidak melewatkan latihan setelah mudik atau kepulangan liburan. Disarankan untuk melakukan aktivitas kekuatan dan kelenturan otot minimal 2-3 kali per minggu, seperti melakukan aerobik selama 20-60 menit sebanyak 3-5 hari per minggu dan menjalani gaya hidup aktif dengan akumulasi waktu hingga 60 menit setiap hari. (fer)