Ketum DPP KNPI Beberkan Konsep Pancasila di Kazan Global Youth Summit 2023

knpi

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) yang juga Chairman NYC Indonesia dan Presiden ICYF Wilayah Asia, Tantan Taufiq Lubis menjadi narasumber dalam forum yang dibuka oleh Presiden Republik Tatarstan, dalam perhelatan Internasional Kazan Global Youth Summit 2023 sukses digelar di Tatarstan, Rusia pada akhir Agustus lalu. Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Perhelatan Internasional Kazan Global Youth Summit 2023 sukses digelar di Tatarstan, Rusia pada akhir Agustus lalu.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) yang juga Chairman NYC Indonesia dan Presiden ICYF Wilayah Asia, Tantan Taufiq Lubis menjadi narasumber dalam forum yang dibuka oleh Presiden Republik Tatarstan tersebut.

Presiden Pemuda Indonesia yang akrab disapa Tolub ini mengisi sesi tentang National Identity dan Globalization bersama beberapa narasumber lainnya dari Niger, Kamerun, Kirgistan, serta Republik Tatarstan.

Pancasila sebagai common consensus bangsa Indonesia menjadi materi yang disampaikan Ketua Majelis Nasional KAHMI ini dalam forum tersebut. Ia membeberkan narasi besar Pancasila tidak hanya sekedar kesepakatan kebangsaan.

“Namun juga menjadi identitas nasional sebagai landasan bangsa Indonesia dalam mengayuh biduk bernegara dan berbangsa dalam menghadapi dinamika nasional dan tantangan global,” ujarnya, kepada INDOPOS.CO.ID, Sabtu (2/9/2023).

Pancasila lahir dari pemikiran brilian para pendiri bangsa Indonesia, tiap-tiap sila-nya mengandung begitu banyak pesan kebaikan dan nilai-nilai keagamaan, khususnya agama Islam.

Dari sila pertama sampai sila kelima berisi penuh dengan narasi ke-Islaman dan pesan ilahiyah yang termaktub dalam ayat-ayat Quran. Kesemuanya saling berkaitan dan saling menguatkan satu sama lain.

Pancasila menegaskan soal tauhid selaras dengan QS Al Ikhlas, percaya kepada satu Tuhan, aspek kemanusiaan dalam keadaban dan keadilan (QS Annisa 135) juga menjadi sangat penting sebagai syarat terwujudnya persatuan Indonesia.

“Begitu pula demokrasi menjadi bagian tak terpisahkan dari Pancasila sebagai instrumen mewujudkan proses sirkulasi politik dan pergantian kepemimpinan secara beradab dan etis, relasinya kuat dengan QS Assyuro Ayat 38,” jelasnya.

Selain memberi pemaparan mengenai nilai-nilai ajaran Islam yang terkandung di dalam Pancasila, Tantan Taufiq Lubis juga menyatakan bahwa nilai-nilai Pancasila bisa diadopsi oleh pemerintah negara lain dalam sistem ketatanegaraannya, terutama di negara anggota OIC/OKI yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

“Bagi kami para aktivis kepemudaan Indonesia sangatlah bersyukur dan bangga dapat membumikan nilai-nilai Pancasila dan sekaligus menginternasionalisasikan Pancasila di level global,” tuturnya.

Pada tahun 1960-an, Presiden RI Pertama, Soekarno menyampaikan pidatonya di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York, Amerika Serikat dan kini di tahun 2023 DPP KNPI dan NYC Indonesia serta OIC Youth Indonesia kembali menyuarakan konsep Pancasila dalam forum internasional di Russia dengan narasi yang lebih lengkap. (rmn)

Exit mobile version