Ketum PB IDI: Mekanisme Kredensial Cegah Praktik Dokter Gadungan

Mohammad-Adib-Khumaid

Ketua Umum PB IDI , Mohammad Adib Khumaid, Foto: Dokumen INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Mohammad Adib Khumaidi, menekankan pentingnya mekanisme kredensial untuk mencegah praktik dokter gadungan.

Dalam kewenangan klinis dokter, ada satu proses penting, yaitu proses kredensial.

Adib menyatakan bahwa mekanisme kredensial dilakukan untuk memastikan apakah seorang dokter terdaftar dengan baik di Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) dan IDI.

“Mekanisme ini juga digunakan untuk memeriksa rekam jejak dokter, termasuk rekam jejak kriminal dan praktik. Ini bukan hanya tentang dokumen, karena pemalsuan dokumen bisa terjadi dengan teknologi canggih saat ini,” katanya dalam keterangan rilis yang dikutip pada Kamis (14/9/2023).

Adib juga menyarankan bahwa proses kredensial ulang harus dilakukan setiap tahun.

“Hal ini bertujuan untuk memeriksa kembali keaslian dokter dan perubahan status, seperti dari dokter spesialis menjadi dokter umum,” ujarnya.

Persoalan ini muncul karena ada kasus praktik dokter gadungan di Surabaya. PB IDI ingin memastikan bahwa masyarakat menerima perawatan medis dari dokter yang benar-benar berkompeten.

“Tentu saja, dalam situasi ini, kami ingin mencegah masyarakat menerima pelayanan medis dari seseorang yang sebenarnya bukan dokter yang sah,” pungkasnya. (fer)

Exit mobile version