INDOPOS.CO.ID – Stunting adalah persoalan bangsa yang penyelesaiannya membutuhkan kerja serius dan sungguh-sungguh. Tidak bisa diselesaikan instan dengan bagi-bagi sembako.
Pernyataan tersebut diungkapkan Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher kepada INDOPOS.CO.ID, Sabtu (14/10/2023). Ia meminta kepada lembaga dan unsur pemerintah jangan menyalurkan bantuan sembako rendah gizi.
“Untuk tangani stunting, jangan bagikan sembako atau makanan minim gizi,” ucapnya.
Ia menyebut, masih menemukan adanya program penurunan stunting yang tidak relevan. Dengan membagikan makanan minim gizi, seperti, mie instan, susu kental manis, atau makanan kemasan lainnya.
“Kurang relevan dan agak aneh jika masih ada unsur pemerintah yang memberikan bantuan untuk pencegahan stunting yang rendah gizi,” ungkapnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan, seharusnya pemerintah fokus pada program pencegahan stunting di hulu. Dengan melakukan edukasi pola hidup sehat dan memberikan dukungan fasilitas untuk calon pengantin dan ibu hamil seperti air bersih, jamban sehat, makanan berprotein tinggi serta lingkungan bebas asap rokok.
“Ini adalah program yang harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan guna memastikan zero new stunting,” ujarnya.
Sedangkan upaya penurunan angka stunting pada bayi dibawah dua tahun, masih ujar Netty, harus dilakukan secara cermat dengan dukungan penuh dari keluarga, masyarakat dan pemerintah.
“Bayi stunting tidak cukup diberi makanan bergizi saja, tapi perlu perawatan khusus antara lain dengan pemberian pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) dan pangan olahan untuk diet khusus (PDK) yang seharusnya disediakan dan didistribusi oleh pemerintah melalui puskesmas,” jelasnya. (nas)