INDOPOS.CO.ID – Calon Presiden Anies Baswedan bersilaturahmi dengan warga kampung Grompol Desa Karangwuni, Sleman, Yogyakarta, tempat dirinya dibesarkan, Minggu (31/12/ 2023).
Dalam kunjungan ini, Anies pun bercerota tentang masa remajanya yang banyak berinteraksi dengan sejumlah mahasiswa yang tinggal di sekitar tempat tinggalnya.
“Tinggal di Karangwuni yang hanya 100 meter dari masjid yang aktivisnya rata-rata mahasiswa, generasi mahasiswa. Saya belajar mentoring dari para mahasiswa. Masa bertumbuh di Karangwuni inilah yang menjadi ekosistem bertumbuhan, lingkungan yang sangat sehat secara intelektual, guyub,” ujar Anies.
“Ini kampung ideal untuk bisa tumbuh dan alhamdulillah kami yang merasakan manfaat itu. Bibit yang jadi keluarga, lingkungan rumah, keakraban itu tergambar sampai sekarang. Kami anak yang dulu main layangan di sini, sekarang dapat tugas amanah mohon didoakan. Kami keliling terus,” sambungnya.
Dirinya pun mengaku bersyukur bisa kembali Desa Karangwuni yang kini ingin membawa misi “perubahan”.
“Kami bersyukur sekali pagi ini bisa kembali ke Grompol. Saat ini saya mendapatkan amanat baru. Saat ini setiap hari saya berjabat tangan dengan ribuan orang. Jabat tangan itu penuh semangat, penuh inspirasi. Bertemu dengan tidak terhingga hati nurani yang menginginkan ada perubahan,” ucap Anies di depan ratusan warga.
Sementara itu, di depan warga dan wartawan yang hadir dalam kunjungan di Kampung Grompol ini, Anies Baswedan turut menjelaskan ingin menawarkan perubahan dalam konsep pendidikan yang berkeadilan untuk Indonesia di masa depan, yaitu seluruh komponen masyarakat bisa mendapat akses pendidikan tinggi yang setara.
“Seperti yang tadi saya sampaikan, akan ada masa di mana beban biaya (pendidikan) itu lebih banyak ditanggung negara daripada keluarga,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjut Anies, akan ada lebih banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu yang bisa bersekolah hingga ke jenjang pendidikan tinggi.
“Ketika sampai pada pendidikan di kampus, itu ditanggung pemerintah supaya lebih banyak anak-anak kita dari keluarga yang berlatar belakang ekonomi lemah bisa mendapat pendidikan,” tutupnya. (dil)