INDOPOS.CO.ID – Muhammad Zinedine Alam Ganjar datangi kegiatan Nonton Bareng dan Diskusi Film yang berjudul Ininnawa: An Island Calling di Kala di Kalijaga, Melawai, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Rabu (31/1) malam.
Alam datang dan menikmati film tersebut bersama Produser Manik Marganamahendra, Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia dan Praktisi Kesehatan dr Ray. Selain itu, turut serta hadir sejumlah Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar-Mahfud dan pengunjung yang sengaja datang untuk menyaksikan bersama karya tersebut.
Dalam film tersebut menceritakan kisah tentang kewajiban dan pengorbanan melalui sebuah keluarga yang mendedikasikan hidup mereka untuk menyediakan layanan kesehatan di pulau terpencil di Laut Flores, Indonesia.
“Tentang ibu dan anak menjadi salah satu pahlawan tenaga kesehatan di antara Flores dan Sulawesi Selatan, mereka menghandle enam pulau hanya dengan dua orang dan itu merupakan hal yang luar biasa tentu kita melihat adanya evaluasi yang perlu dilakukan terkait bagaimana tenaga kesehatan, alat dan supply obat dan lain sebagainya masih belum merata di Indonesia,” jelas Alam.
Alam menilai film tersebut menjadi suatu tontonan yang sangat menginspirasi bagaimana sosok yang menggambarkan keikhlasan dan ini menjadi satu motivasi bagaimana segenap pihak bisa turut terlibat dalam memperbaiki sistem kesehatan yang ada di Indonesia.
“Bagaimana kita bisa membuka mata terkait hal-hal yang ada di sekeliling kita apa yang bisa kita bantu sesuai sektor masing-masing kalau tadi terkait dengan tenaga kesehatan apa kita yang bisa kita dorong bersama agar kita bisa melangkah cepat dan jauh untuk saat ini,” jelas Alam.
Selain kesehatan, sejumlah aspek pun disinggung dan masukan terhadap pemerintah bagaimana membangun sektor lain yang dapat menopang pemerataan kualitas kesehatan itu sendiri.
Lanjut Alam, ada sejumlah faktor yang dirasa cukup mempengaruhi perbaikan kualitas kesehatan dan keterlibatan pemerintah di dalamnya terkait bagaimana pemerintah bisa menyediakan akses terhadap posyandu, keberadaan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di setiap satu desa serta yang terpenting adalah distribusi pendidikan hingga sarjana secara merata.
“Pendidikan bukan hanya soal bagaimana masyarakat bisa memperoleh pendidikan secara akademik saja, tapi bagaimana pendidikan akan mempengaruhi terkait dengan bagaimana masyarakat bisa berproses dan memperoleh kematangan dalam berfikir,” jelas Alam.
Dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh TPM tersebut, Alam berharap kegiatan tersebut bisa menjadi edukasi politik yang baik dengan menggambarkan proses demokrasi secara rasional.
“Kegiatan ini sudah memberikan contoh politik edukasi yang baik karena kita bisa mengedepankan rasionalitas dan mencari relevansi dari program mana yang baik,” pungkas Alam. (gin)