INDOPOS.CO.ID – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan, sertifikat tanah wakaf milik sejumlah pondok pesantren di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada, Rabu (3/4/2024).
Pondok pesantren yang dimaksud yakni, Yayasan Al Kautsar, Yayasan Al Kautsar Manggis dan Yayasan Al Anwar Maarif Ciganjur. Sertifikat tanah wakaf tersebut telah dinantikan selama puluhan tahun.
“Pada kesempatan tadi, saya menyerahkan sertifikat tanah wakaf, yang dipergunakan sebagai masjid atau rumah ibadah yang mudah-mudahan setelah 20 tahun menanti sejak tahun 2004,” kata AHY di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan dikutip, Kamis (4/4/2024).
“Bahkan Al Anwar Maarif tadi, sejak tahun 1982. Berarti sudah 42 tahun. Arkhirnya, bisa memiliki sertifikat resmi, memiliki kepastian hukum hak atas tanah yang ada di sini,” tambahnya.
Sertifikat hak atas tanah berguna sebagai alat bukti kepemilikan suatu hak atas tanah. Dengan demikian memberikan rasa aman kepada pemegang sertifikat tersebut.
“Mudah-mudahan memberikan rasa aman, tenang bagi semua, bukan hanya pengurus tapi juga bagi jamaah yang beribadah di sini. Termasuk para santri yang mondok di sini,” ucap AHY.
Penyerahan sertifikat wakaf tersebut merupakan bagian dari gerakan nasional sertifikasi rumah ibadah dan pesantren. Paling penting menggenjot percepatannya.
“Saya ingin terus melanjutkan gerakan sertifikasi rumah-rumah ibadah, semua agama tentunya,” ujar AHY.
“Kita berharap rumah ibadah ini memiliki status yang jelas yanh pasti secara hukum. Bisa membuat masyarakat lebih tenang, khusus para jamaah yang menggunakan rumah ibadah tersebut,” sambungnya.
Setelah dari Ciganjur, AHY menyerahkan sertifikat tanah wakaf untuk lima masjid dan satu musala di Masjid Sabilul Huda, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Berdasarkan sebaran data tanah wakaf Kementerian ATR/BPN, total tanah wakaf hingga 3 April 2023 ini berjumlah 221.839 bidang dengan luasan total 1.959 hektare. Kemudian untuk realisasi sertifikasi tanah wakah dari awal tahun hingga 3 April 2023 sudah mencapai 6.355 bidang.
Kementerian ATR/BPN berhasil memproduksi 2.534 sertipikat tanah wakaf dalam satu tahun. Percepatan tersebut akan terus digenjot hingga seluruh tanah wakaf yang ada di Indonesia telah terdaftarkan. (dan)